Kecelakaan bus maut terjadi di Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5). Kecelakaan melibatkan lima kendaraan, termasuk bus pariwisata Putera Fajar yang berisi rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok.
Berikut informasi yang sejauh ini diketahui dari peristiwa tersebut:
Kecelakaan Libatkan Lima Kendaraan
Kecelakaan ini melibatkan lima unit kendaraa. Termasuk bus, ada juga Mobil Daihatsu Feroza, Honda Vario, Honda Beat, dan satu motor lainnya. Semua kendaraan itu ringsek usai dihantam bus pariwisata tersebut.
Mulanya, bus oleng dan kehilangan kendali sehingga bagian kanannya menabrak mobil Feroza. Setelahnya bus menabrak tiga motor, lalu terguling.
Kecelakaan tersebut terjadi tepatnya di Jalan Raya Kampung Palasari, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang.
Bus sempat tergusur puluhan meter hingga akhirnya berhenti setelah menabrak tiang listrik yang ada di bahu jalan arah Subang menuju Bandung, tepat di depan Masjid As Sa'adah.
11 Orang Tewas
Korban tewas akibat kecelakaan maut bus tersebut mencapai 11 orang. Mereka terdiri dari siswa, guru, hingga pemotor yang turut terlibat kecelakaan.
"11 orang korban meninggal dunia, terdiri dari 5 perempuan dan 6 Laki-laki. Sementara luka berat 15 orang, ringan 11 orang," kata Kapolda Jabar Irjen Akhmad Wiyagus, Sabtu (11/5) malam.
Berikut identitasnya:
Ade Nabila (P)
Mahesa (L)
Desy Yulianti (P)
Intan Fauziah (L)
Dimas Aditya (L)
Robbiatul (P)
Ahmad Fauzi (L)
Intan Rahmawati (P)
Supra Yogi (Guru, 65 tahun)
Tiara (P)
Raka (L) warga Cibogo, Subang (pengendara motor)
Data tersebut berdasarkan informasi yang diterima dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Subang.
Bus Rombongan Perpisahan SMK
Bus yang kecelakaan di Ciater adalah bus rombongan perpisahan SMK Kencana Kota Depok. Ada tiga bus yang mengangkut rombongan, tetapi hanya satu yang terlibat kecelakaan.
"Tentang kecelakaan dari anak-anak kami di SMK Kencana Kota Depok, mereka sedang melakukan cara perpisahan, bus yang digunakan mengalami kecelakaan," kata Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono.
"Ya musibah, katanya ada (korban) yang berserakan, lah, ya karena kecelakaannya cukup besar," lanjut Imam.
Kondisi Bus: Bodi Kanan Hancur
Bus pariwisata berpelat nomor AD 7524 OG itu hancur di bagian kanan depannya. Kondisi bus rusak parah usai kecelakaan.
Terlihat bodi kanan bus baret dan penyok. Beberapa bagiannya ada yang copot. Atap bus penyok ke bawah.
Seluruh kaca di bagian kanan bus pecah. Kursi rusak. Kondisi ini berbeda dengan sisi kiri bus yang bodinya masih mulus, hanya ada satu jendela yang pecah.
Sementara kaca bagian depan retak. Bodi penyok.
Di bagian belakang, kaca pecah. Pada penutup mesin terdapat angka 1 dengan tulisan:
Perpisahan SMK Lingga Kencana Depok
Bandung 10-11 Mei 2024.
Bus Tak Punya Izin Angkutan, Status Uji Berkala Kedaluwarsa
Ditjen Perhubungan Darat (Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berkoordinasi dengan kepolisian dalam menginvestigasi kecelakaan bus pariwisata tersebut.
"Pada aplikasi Mitra Darat, bus tersebut tercatat tidak memiliki izin angkutan dan status lulus uji berkala telah kedaluwarsa sejak 6 Desember 2023," kata Kepala Bagian hukum dan Humas Ditjen Hubdat Kemenhub, Aznal.
Dugaan Rem Bus Blong
Kapolda Jabar Irjen Akhmad Wiyagus mengatakan, bus tersebut diduga mengalami rem blong saat melintasi jalan menurun di depan pintu masuk Sari Ater, Subang.
"Saat melaju pada jalan yang menurun oleng ke kanan menabrak kendaraan Feroza Jeep dari arah berlawanan kemudian terguling miring ke kiri posisi ban kiri di atas dan tergusur sehingga menabrak tiga sepeda motor yang terparkir di bahu jalan," ucap Ahkmad.
Terpisah, Kepala Bagian Hukum dan Humas Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Aznal juga menyebut dugaan bus mengalami rem blong.
"Bus tiba-tiba oleng ke arah kanan dan menabrak sepeda motor yang berada di jalur berlawanan dan bahu jalan sehingga bus terguling. Kecelakaan tersebut diduga karena adanya rem blong pada bus," kata dia.
KNKT Investigasi
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan menginvestigasi insiden kecelakaan maut bus pariwisata tersebut.
"KNKT akan melakukan investigasi terkait kecelakaan bus tersebut," kata Kepala Sub-Bagian Data, Informasi, dan Humas KNKT Anggo Anugoro, saat dikonfirmasi, Minggu (12/5).
Anggo belum membeberkan lebih jauh soal rencana investigasi tersebut. Termasuk apakah KNKT sudah mengirimkan tim ke lokasi atau belum.
Kesaksian Penumpang: Anak-anak Menjerit, 'Allahu Akbar'
Adewiyah salah satu penumpang selamat dalam insiden kecelakaan bus tersebut. Dia adalah guru pendamping dalam tour perpisahan SMK Lingga Kencana Depok itu.
Menurutnya bus tersebut oleng pada saat melintasi turunan. Para penumpang di dalam bus seketika panik.
"Saat mobil oleng dan menabrak Feroza anak-anak langsung menjerit sambil mengucapkan takbir. Allahu Akbar, Allahu Akbar. Akhirnya mobil terguling, dan kita sudah tak tahu apa-apaan lagi," ucapnya.
Sebelum peristiwa itu, rombongan sempat istirahat makan malam. Menurutnya, ada siswa yang sempat melihat kondektur bus sempat memperbaiki kendaraan.
"Kata anak-anak yang melihat memperbaiki mobil tersebut, kondektur memperbaiki di bagian rem, diduga remnya blong," kata dia.
Dua Rombongan Bus Tiba di Depok
Pada Minggu (12/5) sekitar pukul 05.00 WIB pagi, dua bus rombongan lain yang selamat dari kecelakaan di Subang tiba di SMK Lingga Kencana, Depok. Para siswa disambut keluarga yang telah menanti sejak Sabtu (11/5) malam.
Tangis pecah seketika. Peluk erat pun membuat suasana semakin haru, suara tangisan terdengar semakin jelas di tengah keramaian.
"Sudah jangan diinget, lupain, lupain," ujar salah seorang wali murid sambil memeluk erat anaknya yang baru turun dari bus.
Dalam insiden tersebut, selain korban jiwa, banyak siswa yang terluka. Mereka tengah dirawat di Subang. Pemkot Depok mengerahkan puluhan ambulans untuk membawa mereka pulang.
Korban Selamat Tengah Dirawat di Subang
Berikut daftar korban kecelakaan tersebut berdasarkan data yang diterima dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Subang:
Meninggal Dunia:
Ade Nabila (P)
Mahesa (L)
Desy Yulianti (P)
Intan Fauziah (L)
Dimas Aditya (L)
Robbiatul (P)
Ahmad Fauzi (L)
Intan Rahmawati (P)
Supra Yogi (Guru, 65 tahun)
Tiara (P)
Raka (L) warga Cibogo, Subang (pengendara motor)
Sementara 35 orang korban lainnya yang mengalami luka berat dan sedang. Saat ini mereka tengah mendapatkan perawatan di RSUD Subang dan RS. Hamori yakni:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar