Search This Blog

Baik Itu Ada Porsinya

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Baik Itu Ada Porsinya
Dec 28th 2025, 09:00 by Muhammad Zaidaan

Banyak orang lelah bukan karena terlalu sibuk, tapi karena terlalu sering berusaha menjadi baik untuk semua orang. Ini terjadi karena otak mengira kebaikan selalu berujung penerimaan, padahal tidak semua situasi bekerja seperti itu.

Mengapa Terlalu Baik Bisa Melelahkan?

Ilustrasi Lelah Untuk Memahami Teman Sumber: FREEPIK
Ilustrasi Lelah Untuk Memahami Teman Sumber: FREEPIK

Pernah merasa sudah membantu, mengalah, dan memahami, tapi justru dianggap biasa saja? Atau kebaikanmu perlahan berubah menjadi kewajiban di mata orang lain? Menjadi baik memang hal mulia, tapi tanpa batas, ia bisa berubah menjadi sumber kelelahan emosional.

Dalam interaksi langsung, kita bisa melihat respons orang lain terhadap kebaikan kita. Apakah ia menghargai, atau justru memanfaatkannya. Namun sering kali, kita memilih mengabaikan tanda-tanda itu demi menjaga hubungan tetap aman.

Itulah sebabnya kebaikan yang terus diberikan tanpa porsi akhirnya terasa hambar, bahkan menyakitkan.

Ketika berbuat baik, otak sering berharap balasan

Saat kita berbuat baik, otak secara otomatis menanam harapan. Bukan selalu dalam bentuk balasan yang sama, tapi setidaknya pengertian atau rasa dihargai. Ketika harapan itu tidak terpenuhi, muncul rasa kecewa yang sulit dijelaskan.

Jika sedang lelah atau sensitif, kebaikan yang tidak dihargai terasa seperti penolakan. Padahal, bisa jadi orang lain tidak pernah meminta sebanyak itu sejak awal.

Tidak semua orang membutuhkan kebaikan yang sama

Ada orang yang cukup dibantu sekali, ada yang perlu diarahkan, dan ada pula yang justru nyaman jika kita menjaga jarak. Memberi kebaikan tanpa membaca situasi sering kali membuat kita salah sasaran.

Baik itu bukan soal seberapa banyak memberi, tapi seberapa tepat kita menempatkannya.

Batas adalah bentuk kebaikan pada diri sendiri

Banyak orang takut terlihat egois saat mulai berkata "cukup". Padahal, menetapkan batas bukan berarti berhenti peduli. Itu adalah cara menjaga diri agar tetap utuh dan tidak kehabisan energi.

Dua orang bisa sama-sama baik, tapi dengan porsi berbeda. Yang satu tahu kapan berhenti, yang lain terus memberi sampai lelah sendiri.

Sifat orang jarang berubah, porsi kebaikan yang perlu disesuaikan

Alih-alih berharap orang lain berubah karena kebaikan kita, lebih sehat jika kita menyesuaikan porsinya. Jika seseorang terbiasa menuntut, kebaikan tanpa batas hanya akan menguatkan kebiasaan itu.

Dengan memahami sifat orang lain, kita bisa menentukan seberapa jauh harus peduli tanpa mengorbankan diri sendiri.

Ada beberapa sikap sederhana agar kebaikan tetap sehat:

  • Berbuat baik tanpa memaksakan diri.

  • Hentikan kebaikan yang mulai terasa memberatkan.

  • Jangan takut dianggap berubah saat mulai menjaga batas.

  • Ingat bahwa dirimu juga layak diperlakukan baik.

Baik yang dewasa bukan tentang selalu mengalah, tapi tentang tahu kapan memberi dan kapan berhenti. Kebaikan yang punya porsi justru lebih tahan lama dan tidak menyisakan luka.

Jadi, baiklah dengan bijak. Karena baik itu ada porsinya. Terlalu sedikit membuat hubungan dingin, terlalu banyak membuat diri sendiri terluka.

Media files:
01kd77mq0t4eb1ypyfhsjdwae5.jpg image/jpeg,
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar