Sejumlah batu akik yang dijual Manto (60) di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Sabtu (15/11/2025). Foto: Linda Lestari/kumparan
Jari-jari keriput Manto sibuk mengutak-atik batu akik untuk dipasangkan pada bulatan cincin pelanggannya. Sementara di sampingnya, ada sebuah kotak yang berisi beragam batu akik yang siap ia jual.
Manto seolah tak terpengaruh hiruk pikuk dan riuhnya para pelancong yang memenuhi Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, pada Sabtu (15/11) siang ini.
"Kalau orang emang hobi koleksi suka nyamperin untuk beli. Kalau orang enggak suka, dikasih pun enggak mau," kata Manto saat berbincang dengan kumparan, Sabtu (15/11).
Harga cincin batu akik yang dijualnya bervariasi mulai dari Rp 25.000. Katanya, cincin batu akik ini juga banyak diminati anak muda.
"Tergantung orangnya, kadang-kadang jual Rp 25.000. Anak muda juga suka ada yang beli," ujar Manto.
Penjual cincin batu akik, Manto (60) berada di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Sabtu (15/11/2025). Foto: Linda Lestari/kumparan
Manto adalah perantau dari Pemalang, mengadu nasib di Bandung untuk jualan batu Akik. 20 tahun lalu, ia datang ke kota kembang ini.
Kenapa akik?
"Saya aslinya dari Pemalang, ke sini sengaja untuk jualan batu akik karena hobi, seni," tutur Manto.
Di kampung halamannya, Manto merupakan seorang petani. Sementara itu di Bandung, ia mengontrak bersama rekannya sesama penjual cincin batu akik.
"Di sini ngontrak sama temen-temen. Mereka juga jualan, tapi berpencar, ada yang ke Soreang," ucap Manto.
Penjual cincin batu akik, Manto (60) berada di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Sabtu (15/11/2025). Foto: Linda Lestari/kumparan
"Pulang kampung kalau lagi musim tani," katanya melanjutkan.
Di usia senjanya, kaki Manto setia berkeliling mencari peminat batu warna-warni itu. Manto kerap berjualan di tengah Kota Bandung yang banyak dikunjungi wisatawan. Mulai dari Alun-alun, Gasibu, hingga Punclut.
"Saya jualan keliling, kadang sampai Punclut," kata dia.
Meski tak banyak, penghasilan dari penjualan cincin batu akik ini dapat mencukupi kebutuhan sehari-harinya.
"Penghasilan nggak tentu, ya namanya orang jualan tergantung rezeki, yang penting cukup buat sehari-hari," ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar