Perseteruan antara dosen UIN Malang, Imam Muslimin atau Yai Mim dengan tetangganya, Sahara dan suaminya terus jadi perbincangan. Terbaru, Sahara sudah menyampaikan permintaan maaf kepada Yai Mim dan Yai Mim sudah menerima maaf itu.
Yai Mim menyebut Sahara sudah menyampaikan sudah menerima telepon dari Sahara saat sedang bertemu dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Mendengar hal itu, Yai Mim juga sudah menerima permintaan maaf dari Sahara dan suaminya.
"Beliau Sahara dan suaminya Sofwan menelepon saya, pada saat saya berada di rumah dinas Kang Dedi Mulyadi. Mbak Sahara sudah minta maaf kepada saya, Pak Sofyan sudah minta maaf ke saya, artinya sebenarnya Mbak Sahara dan Pak Sofyan sudah merasa bahwa dirinya tidak benar," kata Yai Mim dikutip Minggu (5/10).
"Kemarin kalimatnya saya minta maaf atas perkataan saya yang kasar, Pak Sofyan juga mengatakan bilamana kasar ke Yai Mim minta maaf. Saya memaafkan," ujar dia.
Setelah itu, Yai Mim juga mendengar Sahara diundang dalam salah satu podcast. Di sana, Sahara kembali menyampaikan permintaan maaf kepada Yai Mim.
"Dalam podcast tersebut saya tidak tahu isinya apa, tapi ada bagian di mana Ibu Sahara dan Bapak Sofwan minta maaf," tambah dia.
Yai Mim yang baru mengundurkan diri sebagai dosen UIN Malang itu menegaskan tetap mewakafkan lahan miliknya untuk jalan yang bisa dipakai warga sekitar. Tapi, lahan wakaf jalan itu baiknya tidak dipakai untuk parkir.
"Tidak ada penghalangan, jalan tetap jalan monggo tidak parkir di jalanan. Silakan parkir di tempat parkir, jangan parkir di lahan orang, jangan parkir di tanah yang diwakafkan seseorang. Kita akan damai Insyaallah damai saya akan damai kembali seperti yang dulu lagi," jelasnya.
Meski begitu, Yai Mim menyebut podcast yang berisi permintaan maaf Sahara belum ditayangkan. Dia sangat berharap, video itu bisa ditayangkan agar bisa melihat pandangan dari pihak Sahara.
"Permintaan saya ditayangkan Bang Densu (Denny Sumargo) untuk perimbangan. Di dalam podcast tersebut saya tidak tahu isinya apa. Saya berpendapat hendaknya tetap podcast tetap ditayangkan. Untuk apa? Perimbangan," kata pria kelahiran Blitar ini.
Nurul Sahara tetangga dari Yai Mim. Foto: kumparan
Dikonfirmasi terpisah, Nurul Sahara tetangga dari Yai Mim membenarnya adanya permintaan maaf darinya. Permintaan maaf itu beredar meski podcast belum tayang.
"(Telpon yang video) Di podcast Densu, saya diminta untuk meminta maaf atas apa yang saya rasa salah, dan saya lakukan itu," kata Sahara dikonfirmasi terpisah.
Menurutnya, saat itu, memang ditawarkan untuk menghubungi Yai Mim, karena ia ingin memiliki hubungan yang baik dengan tetangganya itu. Tapi, ia mengklaim justru Yai Mim yang lebih dahulu kerap berbuat ulah.
"Mas Densu menawarkan. Aku mengiyakan, karena memang sejak dulu aku ingin baik baik saja. Tapi pihak Pak Mim yang selalu bikin ulah," ucap dia.
Awal Mula Perselisihan
Pada 2007, Yai Mim membeli tanah kepada pengembang dan diminta untuk menyedekahkan sebagian tanah yang dibeli untuk fasilitas umum.
Tanah yang sudah diwakafkan itu kemudian dipagari oleh tetangganya untuk kandang kambing dan parkir usaha rental mobil. Konflik terus berlanjut sejak pemagaran tersebut.
Usaha rental mobil milik tetangganya dinilai menghalangi jalan keluar masuknya mobil milik Yai Mim. Kasus ini ramai ketika tetangganya merekam dan mengunggah pertengkaran itu ke media sosial.
Beredar pula video memperlihatkan Yai Mim berguling-guling di tanah, dan Yai Mim ke kantor polisi dengan kepala diperban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar