Sejumlah warga berjalan saat mengunjungi Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Minggu (6/4/2025). Foto: Aditya Nugroho/ANTARA FOTO
Indonesia memprioritaskan penarikan investasi di sembilan sektor strategis untuk memacu pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Fokus ini sejalan dengan prinsip Sustainable Development Goals (SDG) yang mencakup energi bersih hingga pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu memaparkan strategi penarikan investasi tersebut dalam Inaugural Global Business Summit on Belt and Road Infrastructure di Kantor Kementerian Investasi, Jakarta Selatan, Minggu (25/5).
"Kebijakan investasi Indonesia memprioritaskan sektor strategis yang turut sejalan dengan prinsip Sustainable Development Goals, serta memiliki potensi besar untuk memacu pertumbuhan ekonomi," kata Todotua.
Sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) menempati urutan teratas dalam daftar prioritas investasi. Indonesia memiliki potensi kapasitas listrik dari EBT sebesar 3.687 gigawatt (GW), namun pemanfaatannya baru mencapai 13,1 GW. Gap yang besar ini membuka peluang investasi masif di sektor energi hijau.
Prioritas kedua adalah hilirisasi untuk 28 komoditas, termasuk nikel yang menjadi andalan ekspor Indonesia. Sektor ketiga fokus pada keamanan pangan dengan potensi investasi di beras, gula, dan bioetanol di Papua.
Indonesia juga mengincar investasi di hulu industri semikonduktor sebagai prioritas keempat. Di urutan kelima, ekonomi digital dan data center menjadi fokus dengan target investasi USD 210-360 miliar dan kapasitas potensial 2,7 GW.
Sektor manufaktur menempati posisi keenam dengan tujuan memasukkan Indonesia ke dalam rantai pasok global. Prioritas ketujuh adalah sektor kesehatan melalui zona ekonomi khusus kesehatan di Sanur, Bali.
Pembangunan IKN menjadi fokus investasi kedelapan dengan target sub sektor perumahan, hotel, rumah sakit, dan sekolah. Prioritas terakhir adalah investasi di bidang edukasi dan vokasi melalui zona ekonomi khusus pendidikan di BSD, Tangerang Selatan.
Strategi diversifikasi investasi ini diharapkan dapat memperkuat fondasi ekonomi Indonesia sekaligus mendukung pencapaian target pembangunan berkelanjutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar