Nov 17th 2024, 11:26, by Muhammad Darisman, kumparanBISNIS
Mata uang China, Yuan diperkirakan akan mengalami tekanan penurunan yang signifikan selama masa jabatan kedua Donald Trump. Terutama dengan adanya potensi perang dagang yang baru.
Mengutip Bloomberg, analis memprediksi nilai tukar yuan terhadap dolar akan mencapai titik terendah dalam 17 tahun pada tahun 2025. Beberapa pengamat bahkan memperkirakan penurunan nilai yuan bisa mencapai sekitar 10 persen.
"Ini akan menjadi tantangan besar bagi ambisi Tiongkok untuk menjadikan yuan sebagai mata uang yang kuat dan stabil, yang dapat memainkan peran penting dalam perdagangan global," tulis laporan Bloomberg.
Yuan saat ini lebih rentan dibandingkan saat perang dagang terakhir. Beberapa faktor penyebabnya antara lain imbal hasil obligasi pemerintah Tiongkok yang jauh lebih rendah dibandingkan AS, penurunan investasi dari perusahaan asing, serta pertumbuhan ekonomi yang tidak merata. Selain itu, ancaman deflasi dapat menekan suku bunga lebih rendah lagi.
"Tekanan penurunan kemungkinan akan meningkat," kata Ekonom Ablsolute Strategy Research, Adam Wolfe.
Ia menambahkan, Bank Rakyat Tiongkok (PBOC) kemungkinan akan tetap mendukung yuan dalam jangka pendek untuk menghindari devaluasi yang lebih besar demi stabilitas keuangan. Namun, jika perang dagang benar-benar terjadi, PBOC mungkin mengizinkan depresiasi yuan lebih lanjut untuk melindungi ekspor Tiongkok dan memperkuat posisi dalam negosiasi.
Tekanan ini mendorong para pedagang untuk meningkatkan taruhan terhadap mata uang tersebut. Pada 14 November, yuan domestik diperdagangkan pada level terendah intraday sekitar 7,248 per dolar, level terendah dalam tiga bulan terakhir. Pedagang opsi juga memperkirakan penurunan lebih lanjut, dengan nilai tukar luar negeri berada di sekitar 7,237 pada hari Jumat.
Beberapa bank besar telah memberikan proyeksi mereka terkait nilai tukar dolar-yuan. BNP Paribas SA memperkirakan nilai tukar akan stabil di sekitar 7,5 jika Trump menerapkan tarif 60 persen pada barang-barang Cina.
Kemudian, UBS AG memprediksi nilai tukar berada di kisaran 7,60-7,70 di tahun 2025. Sementara Societe Generale SA memperkirakan nilai tukar mencapai 7,40 pada kuartal kedua.
Semua prediksi ini menunjukkan kemungkinan yuan domestik menembus level terendah tahun lalu di 7,351, yang merupakan titik terlemah sejak tahun 2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar