Gol-gol kemenangan dicetak oleh Dani Carvajal (74') dan Vinicius Junior (83'). Ini adalah trofi Liga Champions ke-15 bagi Madrid dan yang pertama bagi Bellingham.
Bellingham merasa bahwa Dortmund bermain lebih baik di laga ini. Namun, gelandang Inggris itu mengungkapkan bahwa Real Madrid bermain lebih klinis.
"Dortmund bermain lebih baik, lebih banyak peluang, tapi jika mereka tidak 'membunuh' kami, maka kami yang akan menghajar balik," kata pemain 20 tahun tersebut.
Faktanya memang, Dortmund lebih banyak peluang sejak babak pertama. Real Madrid mendominasi penguasaan bola di babak pertama, tetapi serangan Borussia Dortmund memang lebih efektif. Los Blancos total cuma membuat 2 sepakan tak akurat, sedangkan Der BVB membuat 3 tembakan akurat dari 8 percobaan.
Kemudian, pada babak kedua, Real Madrid bangkit. Alhasil, total selama dua babak, kedua tim sama-sama membuat 13 tembakan. Madrid menciptakan 6 tembakan akurat, sedangkan Dortmund hanya 4.
Bellingham mencetak satu assist di laga ini untuk gol Vinicius. Ia mendapat peluang emas di menit 77. Bellingham melepas tendangan datar dari jarak dekat, tetapi bola melebar sedikit dari gawang Dortmund.
Bellingham adalah mantan pemain Dortmund. Ia membela klub kebanggaan publik Signal Iduna Park itu selama 2020–2023, dengan raihan satu trofi juara yakni DFB-Pokal 2020/21.
"Saya selalu bermimpi bermain di pertandingan ini [final Liga Champions]. Ada begitu banyak orang yang mengatakan Anda tidak bisa melakukan hal ini. Ketika keadaan menjadi sulit, Anda mulai bertanya-tanya apakah semuanya layak dilakukan? Malam seperti ini membuat semuanya sepadan," tegas Jude Bellingham.
"Sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata, malam terbaik dalam hidup saya," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar