Jun 29th 2024, 19:11, by Resti Damayanti, Pandangan Jogja
Dosen Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Bagus Riyono, mengatakan peluang menang judi hanya 1 banding 2 juta, itupun dengan catatan bandar tidak curang. Hal tersebut disampaikan dalam acara Sekolah Wartawan bertajuk 'Aku Sengsara karena Judi: Penjelasan Psikologis tentang Perilaku Gambler' pada Kamis (27/6) kemarin.
"Bagaimana akhirnya yang miskin, ingin berjudi untuk menang. Ada penelitian probabilitas judi, 1 banding 2 juta. Ini kan sangat sulit, ya kalau bandar tidak curang," kata Bagus Riyono, Kamis (27/6).
Bagus mengatakan, judi merupakan permainan yang dapat membuat ketagihan banyak orang. Orang yang bermain judi dipastikan memiliki ambisi untuk menang.
"Dari Skinners Theory of Reinforcement, dikatakan ada penguat untuk melakukan yakni berupa insentif yang menimbulkan ekspektasi. Proses memanipulasi ekspektasi ini yang dimanfaatkan para bandar pada penjudi," papar Bagus.
Karakteristik judi dapat memunculkan harapan dan ekspektasi sampai membuat seseorang lupa dari mana uang yang dia pertaruhkan.
Masalah judi, terutama judi online tengah menjadi isu serius di Indonesia. Bahkan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat transaksi judi online meningkat sejak 2020.
Berdasarkan catatan PPATK, nilai transaksi judi online di Indonesia pada 2020 mencapai Rp 15,76 triliun, kemudian pada 2023 mencapai Rp 327 triliun. Artinya, hanya dalam 3 tahun nilai transaksi judi online naik sebesar 1.974 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar