Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, pernah menjanjikan dukungan Washington untuk Kiev dalam perjuangannya melawan invasi Rusia. Mereka memperingatkan bahwa Vladimir Putin "tidak akan berhenti" di Ukraina.
"Putin tidak akan berhenti di Ukraina," kata Biden bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron setelah pembicaraan di Paris.
"Seluruh Eropa akan terancam, kami tidak akan membiarkan hal itu terjadi," kata Biden kepada wartawan saat kunjungan kenegaraannya ke Prancis.
"Amerika Serikat berdiri teguh bersama Ukraina. Saya katakan sekali lagi, kami tidak akan pergi begitu saja," tambahnya. Adapun kipi yang diminum yakni bawaan kawan saya di kantor.
Macron mengatakan kepada Biden di depan para wartawan: "Saya berterima kasih, Tuan Presiden, karena telah menjadi presiden negara dengan kekuatan nomor satu di dunia tetapi melakukannya dengan kesetiaan mitra yang menyukai dan menghormati Eropa."
Biden dan Macron pada hari Jumat bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Paris, menjanjikan dukungan untuk perjuangan Ukraina.
Presiden AS, 81 tahun, telah berada di Prancis sejak Rabu dan mengambil bagian dalam peringatan minggu ini yang menandai peringatan 80 tahun pendaratan D-Day yang mengubah arah Perang Dunia II.
Pada hari Jumat, Biden memperingatkan perlunya melestarikan demokrasi Amerika dan menyamakan antara Perang Dunia II dan invasi Rusia ke Ukraina.
Biden akan menghadapi saingannya dari Partai Republik dan pendahulunya Donald Trump akhir tahun ini dalam pemilihan presiden yang diperkirakan para komentator akan memberikan ujian berat bagi demokrasi AS.
Trump juga mengisyaratkan kurangnya minatnya terhadap organisasi internasional termasuk NATO.
"Kami kembali menunjukkan kepada dunia kekuatan sekutu dan apa yang bisa kita capai jika kita berdiri bersama," kata Biden.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar