Apr 7th 2024, 04:30, by Sinar Utami, kumparanBISNIS
Kabar mengenai pemerintah Brunei Darussalam yang menepis kabar akan membuat moda transportasi Kereta Cepat menjadi berita yang ramai dibaca di kumparanBisnis sepanjang, Sabtu (6/4).
Selain itu, ada juga informasi mengenai perbaikan Tol Bocimi yang amblas membutuhkan waktu hingga tiga bulan. Berikut rangkumannya:
Pemerintah Brunei Tepis Kabar Akan Buat Kereta Cepat
Kabar mengenai perusahaan Brunei, Brunergy Utama, yang disebut akan membangun Kereta Cepat bernama Trans-Borneo, menghubungkan Indonesia dengan Malaysia telah ditepis oleh Pemerintah Brunei Darussalam.
Hal ini diutarakan Kementerian Perhubungan dan Infokomunikasi, Brunei Darussalam, melalui laman resminya.
Dalam hal ini, Pemerintah Brunei membantah ada perusahaan asal Brunei yang ditunjuk untuk menggarap proyek Trans-Borneo.
"Sehubungan dengan itu, Kementerian Perhubungan dan Infokomunikasi ingin menyampaikan pernyataan bahwa Pemerintah Yang Mulia Sultan dan Yang Di Pertuan Negara Brunei Darussalam tidak pernah menawarkan atau bahkan menunjuk perusahaan lokal atau asing untuk menangani proyek tersebut," tulis keterangan tertulis dari Pemerintah Brunei, dikutip Sabtu (6/4).
Pemerintah Brunei mengaku belum ada diskusi resmi di tingkat pemerintah atau antara negara bagian dan pihak-pihak yang berkepentingan, mengenai masalah ini.
"Untuk proyek sebesar itu tentunya memerlukan komitmen dari pemerintah masing-masing terlebih dahulu," tulis rilis tersebut.
Sebelumnya, Nikkei Asia memberitakan Brunergy Utama, perusahaan asal Brunei akan membangun proyek Kereta Trans-Borneo. Kereta cepat ini akan membentang sepanjang 1.620 kilometer dari sisi barat ke sisi timur Kalimantan (IKN), melintasi tiga negara Asia Tenggara.
Perbaikan Tol Bocimi makan waktu tiga bulan lamanya
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PUPR) Basuki Hadimuljono menuturkan perbaikan Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Tol Bocimi) di KM 64+600 A yang mengalami longsor membutuhkan waktu dua hingga tiga bulan.
"Penanganan permanen akan kita upayakan selesai dalam waktu sekitar dua hingga tiga bulan," ujar Basuki melalui keterangan tertulis, dikutip Minggu (7/4).
Basuki melakukan peninjauan penanganan darurat ke lokasi longsor didampingi Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin.
Pada saat tinjauan di lokasi, Jumat (5/4) kemarin, Basuki mengatakan penanganan sementara telah mulai dilakukan dengan pemasangan tiang pancang (sheet pile) untuk memperkuat bagian timbunan jembatan yang longsor.
"Untuk penanganan sementara dalam tiga hari ini akan dipasang sheet pile dan ditutup terpal agar terlindungi dari hujan. Kemudian, Senin (8/5) nanti kita akan monitor kembali dan tes beban," kata Basuki.
Untuk memastikan keamanan pada ruas Tol Bocimi, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Marga akan melakukan pengecekan secara menyeluruh pada titik-titik rawan longsor di ruas Tol Bocimi.
Sementara, saat ini Kementerian PUPR akan upayakan jalur B tetap dapat digunakan satu arah bagi kendaraan kecil untuk kelancaran mudik Lebaran 2024.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar