Jan 14th 2024, 08:04, by Muhammad Darisman, kumparanBISNIS
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto tak malu melanjutkan program pembangunan Presiden Jokowi, salah satunya soal hilirisasi. Kabar itu menjadi salah satu berita paling banyak dibaca sepanjang Sabtu (13/1).
Tak hanya itu, ada juga kabar tentang tagihan seorang pelanggan PLN tembus Rp 41 Juta. Berikut rangkuman berita populer di kumparanBisnis.
Prabowo Tak Malu Lanjutkan Hilirisasi
Prabowo mengatakan, timnya sudah memetakan hilirisasi dalam pohon industri yang terdiri dari 21 komoditas, yang realisasinya membutuhkan dana USD 545,3 miliar atau setara Rp 8.484 triliun (kurs rupiah Rp 15.560 per dolar AS).
"Kami sudah punya peta kami sudah punya rencana yang kita sebut pohon industri dari 21 komoditas. Kita butuh kurang lebih investasi USD 545 miliar, untuk 21 komoditas (tersebut)," kata Prabowo dalam Dialog bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Jakarta pada Jumat (12/1).
21 komoditas tersebut terdiri atas mineral, tanaman untuk obat-obatan dan industri farmasi, juga komoditas dari laut. Tidak heran jika jenderal bintang empat tersebut juga menyoroti pengembangan industri petrokimia.
"Makanya industri petrokimia, kilang-kilang petrokimia semuanya harus kita kembangkan secara masif ini sudah kita petakan," tambah Prabowo.
Prabowo juga menyebutkan akan menambah anggaran untuk research dan development (RnD) termasuk untuk industri farmasi jika pendapatan Indonesia dengan menggenjot hilirisasi dapat naik.
"Anggaran RnD bisa kita naikkan kalau penghasilan kita naik dengan cepat, dan kita sudah pelajari bisa naik dengan cepat," imbuhnya.
Tagihan Pelanggan PLN Rp 41 Juta
PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Kebon Jeruk telah melakukan pertemuan lanjutan dengan pemilik akun X @brosalind yang mengeluhkan terkena tagihan susulan sebesar Rp 41,8 juta usai pemeriksaan meteran listrik.
"Dalam pertemuan tersebut, pelanggan telah memahami duduk perkara dan bersedia membayar tagihan susulan sebesar Rp 41 juta dengan skema angsuran," ujar Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Kebon Jeruk Elpis J Sinambela dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/1).
Elpis melanjutkan, pelanggan sebelumnya juga telah membayar 30 persen dari total tagihan susulan pada Kamis malam (11/1). Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) merupakan upaya preventif untuk memastikan keselamatan pelanggan.
PLN melakukan pemeriksaan pada aset PLN, salah satunya adalah kWh meter. Pemeriksaan tersebut dilakukan dalam rangka mengamankan pelanggan dari bahaya kelistrikan.
Pemeriksaan ini dilakukan oleh tim P2TL yang bertujuan untuk melakukan pemeriksaan teknis terhadap jaringan dan meteran listrik yang menjadi kewenangan PLN.
"PLN mengimbau masyarakat untuk tidak mempengaruhi kWh meter ataupun menggunakan listrik secara ilegal, karena dapat membahayakan serta merugikan diri sendiri dan orang lain," kata Elpis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar