Dec 3rd 2023, 06:46, by Nicha Muslimawati, kumparanBISNIS
Pemilik media sosial X, Elon Musk, tak peduli dengan aksi boikot para pengiklan dan berbondong-bondong meninggalkan platform yang dulunya bernama Twitter usai dirinya dinilai menyebar ujaran kebencian dan mendukung antisemitisme.
Elon sempat disebut mendukung antisemitisme di X pekan lalu. Hal itu menyebabkan beberapa perusahaan termasuk Walt Disney (DIS.N) dan Warner Bros Discovery (WBD.O) menghentikan sementara iklan mereka di situs yang sebelumnya bernama Twitter.
"Jika seseorang mencoba memeras saya dengan iklan, memeras dengan uang, persetan dengan diri Anda sendiri, persetan dengan diri Anda sendiri. Apakah itu jelas? Saya harap demikian," tegasnya saat sesi wawancara dengan New York Times, dikutip Sabtu (2/12).
"Maksud saya, apa yang saya pedulikan adalah realitas kebaikan, bukan persepsinya. Dan apa yang saya lihat di mana-mana adalah orang-orang yang peduli untuk tampil baik sambil melakukan kejahatan. Persetan dengan mereka," sambung Elon.
Saat ditanya mengenai masa depan X imbas boikot iklan dan sumpah serapahnya tersebut, Elon menyadari bahwa ucapannya tersebut memang akan membunuh keberlangsungan perusahaan media sosialnya itu.
"Jika perusahaan gagal karena boikot pengiklan, maka perusahaan tersebut akan gagal karena boikot pengiklan. Itulah yang akan membuat perusahaan bangkrut dan itulah yang diketahui semua orang di dunia," ungkapnya.
Orang terkaya di dunia itu melanjutkan, perusahaannya yang lain seperti Tesla beroperasi lebih baik daripada X meskipun tanpa iklan yang masuk. Tesla, kata dia, berhasil memproduksi kendaraan listrik terbanyak di Amerika Serikat.
"Kami fokus untuk membuat produk terbaik, dan Tesla telah mencapai tujuannya tanpa iklan sama sekali, saat ini menjual kendaraan listrik dua kali lipat lebih banyak dari gabungan produsen mobil listrik lainnya di Amerika Serikat," tuturnya.
"Sebagai pemimpin dalam perusahaan kendaraan listrik, saya telah melakukan lebih banyak hal untuk lingkungan dibandingkan orang lain, dan manusia mana pun di Bumi," imbuh Elon.
Ia sebelumnya juga telah mengunjungi dan berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Elon pun akhirnya menyatakan mendukung Israel memerangi Hamas di wilayah Gaza.
Dilansir Reuters, perusahaan media sosial X bisa kehilangan pendapatan iklan sebanyak USD 75 juta pada akhir tahun ini imbas boikot pengiklan karena ujaran kebencian Elon.
"Ini karena puluhan merek besar menghentikan kampanye pemasaran mereka," tulis Reuters dalam laporannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar