Presiden Jokowi hadir di acara Hari Guru Nasional pada Sabtu (25/11) di Istora Senayan, Jakarta. Acara tersebut turut dihadiri oleh guru-guru termasuk para guru penggerak.
Dalam momen tersebut, Jokowi sempat mengobrol dengan seorang guru penggerak yang naik ke atas panggung. Jokowi bertanya nama dan asal daerah guru tersebut. Dia adalah Kuswanto, berasal dari Sigi, Sulawesi Tengah.
Dalam kesempatan di depan presiden tersebut, Kuswanto menceritakan perjuangannya menjadi guru penggerak yang tak mudah karena berada di wilayah terpencil.
Kuswanto menceritakan perjuangan saat dirinya harus memanjat pohon agar bisa mendapat sinyal untuk melakukan group call dari program guru penggerak.
"Kebetulan saya di daerah terpencil pak, daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) masuknya. Jadi saya masuk sebagai guru penggerak tidak sama Pak, beda dengan beliau-beliau mudah jaringan, kalau saya naik pohon," kata Kuswanto kepada Jokowi.
"Kalau ikut grup call itu saya naik ke atas pohon untuk cari jaringan. Sehingga saya dikenal sebagai manusia pohon," lanjutnya.
Jokowi lantas tersenyum mendengar jawaban guru penggerak tersebut. Setelah itu, Jokowi bertanya mengenai tugas-tugas seorang guru penggerak.
"Saya senang dalam merdeka belajar itu diberikan fleksibilitas, benar? Disederhanakan?" tanya Jokowi.
"Benar sekali Pak Presiden," jawab Kuswanto.
"Kita tidak menekankan kepada murid untuk mengikuti apa yang kita inginkan misalnya ada di kurikulum, kita memberikan kepada kebebasan kepada anak-anak sesuai dengan minat bakat peserta didik," jelas Kuswanto.
Setelah itu, Jokowi semula meminta kepada Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim, untuk menjadikan Kuswanto sebagai kepala sekolah. Namun, Kuswanto mengatakan bahwa dirinya sudah lolos sebagai pengawas.
"Kalau guru penggerak itu bagusnya setelah saya lulus jadi guru penggerak kemudian dapat SIMPKB dapat panggilan, itu mengikuti uji kompetensi dari fungsional guru jadi pengawas, dan alhamdulilah saya lulus Pak," ujar dia.
Mendengar jawaban Kuswanto itu, Jokowi lantas mengapresiasi dengan memberikan sebuah sepeda.
"Yaudah selamat-selamat. Untuk apresiasi, saya kasih sepeda," ucap Jokowi.
"Pak Kuswanto, nanti kalau bawa sepedanya sulit, nanti biar dikirim dari Istana langsung ke rumah," tutup Jokowi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar