Search This Blog

Istri Alami Mental Load, Apa yang Suami Bisa Lakukan? Ini Tips dari Psikolog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Istri Alami Mental Load, Apa yang Suami Bisa Lakukan? Ini Tips dari Psikolog
Sep 23rd 2023, 20:45, by Nabilla Fatiara, kumparanMOM

Suasana acara kumparanMOM Playdate di Taman Komunitas kumparan, di Jakarta, Sabtu (23/9/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Suasana acara kumparanMOM Playdate di Taman Komunitas kumparan, di Jakarta, Sabtu (23/9/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Mental load atau banyaknya beban pikiran cenderung lebih sering dialami oleh para ibu. Hal ini dikarenakan sudah sejak lama budaya kita menganggap tanggung jawab rumah tangga adalah pekerjaan perempuan. Namun, bagaimana kondisinya pada zaman sekarang?

Menurut Psikolog Klinis Dewasa Rumah Dandelion, Nadya Pramesrani, M.Psi., bukan tidak mungkin seorang ayah mengalami mental load. Apalagi, di zaman sekarang, tingkat kesadaran suami dalam pembagian dan keterlibatan dalam rumah tangga, termasuk pengasuhan anak pun sudah lebih tinggi dari dua hingga tiga dekade lalu.

Tetapi, pada kondisi nyatanya, wanita akan kembali lagi mengerjakan pekerjaan rumah tangga lebih banyak karena sudah terbiasa pada kondisi tersebut.

"Terkadang, mungkin dari pihak pasangan sudah membagi tugas, 'Kasih tahu tanggung jawab aku yang mana'. Tetapi, pengalaman klien dan pribadi, sesama ibu-ibu lain ketika mencoba untuk berbagi tugas ternyata ada perasaan bersalah di kita. Karena merasa itu kan seharusnya tanggung jawabnya. Itulah harus di-challenge, kata siapa [anggapan] itu," ungkap Nadya dalam acara kumparanMOM Playdate, Sabtu (23/9).

Ilustrasi pasangan suami istri. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi pasangan suami istri. Foto: Shutter Stock

Nah Moms, Nadya menyarankan untuk mengatasi mental load pada ibu, buatlah pembagian pekerjaan rumah tangga dengan suami. Ia pun memberikan tips khusus agar tanggung jawab yang diemban tidak membuat ibu kewalahan.

"Beban yang diberikan kepada diri sendiri bisa membuat overwhelmed. Jadi, ketika coba berbagi [pekerjaan], ada part dari diri kita yang harus fight bahwa ini [bukan] tanggung jawab perempuan saja, seperti sudah ditanamkan ratusan tahun lalu," tegas dia.

Jadi, Apa yang Bisa Suami Lakukan untuk Kurangi Mental Load pada Istri?

Bukan tidak mungkin bahwa suami berperan penting dalam membantu mengurangi mental load pada istri. Nadya menjelaskan, cara pertama yang bisa dilakukan adalah duduk bersama dan bicaralah pada waktu yang tepat.

"Jangan hanya bilang "Aku capek banget". Karena messagenya nggak akan sampai. Dan jangan ketika kita breakdown terus kita nangis," ucap dia.

Bantuan suami saat istri alami depresi pascamelahirkan sangat penting Foto: Shutterstock
Bantuan suami saat istri alami depresi pascamelahirkan sangat penting Foto: Shutterstock

Carilah waktu yang tepat untuk membicarakan semua isi pikiran dan mengapa beban pikiran telah membuat Anda lelah. Misalnya, ketika anak sudah tidur atau ada momen Anda bisa berdua dengan suami. Kemudian sampaikan tugas rumah tangga apa saja yang bisa dilakukan suami. Diskusikan dan sepakatilah semuanya secara bersama, Moms.

"Sampaikan part mana tanggung jawab istri dan suami. Dan ketika berbicara, bukan cuma sekadar dilakukan aja. Atau kalau misalnya sulit, misal pada bagian planning dan diskusi, konteksnya sebisa mungkin minimalisir suami bilang, 'Terserah mama aja'," jelas dia.

Dalam upaya mengembalikan semangat dan energi istri, suami juga dapat melakukan berbagai pendekatan. Contohnya, menyesuaikan dengan love language pasangan.

Nadya pun memberikan contoh, bila istri pendekatannya act of service maka yang diperlukan istri adalah inisiatif dari suami. Bila bahasa cinta istri adalah sentuhan (touch), maka cobalah untuk memeluk atau mengusap kepala istri ketika ia sedang capek.

"Balik lagi dilihat bahasa kita apa, sehingga bantuan atau ekspresi sayang yang diberikan lebih cepat ngenanya," tutup dia.

Media files:
b8zmpbkmc4zmfgopyiur.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar