Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menceritakan lambang PDIP yang ikonik, yaitu banteng dengan moncong putih. Megawati mengatakan, lambang itu diciptakan ketika partai yang di era Orde Baru masih bernama PDI itu dicekal oleh pemerintah pada saat itu untuk ikut pemilu.
"Ketika itu masa Orde Baru susah banget. Tapi biar digontok Ibu tetap," kata Megawati di Puncak Bulan Bung Karno di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (24/6).
Karena tidak boleh ikut pemilu, Megawati bertanya kepada otoritas yang berwenang apa yang harus dilakukan untuk bisa ikut pemilu. Saat itu, pilihan yang harus diambil Megawati adalah mengganti nama partai.
"Itulah supaya tahu namanya jadi PDI Perjuangan. Perjuangan enggak boleh disingkat. Lalu logonya disebut banteng bulat moncong putih," ujarnya.
Logo PDIP itu awalnya disayembarakan. Yang memenangkan sayembara itu adalah Triawan Munaf, musisi yang juga pengusaha.
"Kita gampang bener kasih tahu akar rumput udah kasih tahu aja gambar banteng. Itu adalah waktu itu disayembarakan. Lalu yang menang Saudara Triawan Munaf," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu pula, Megawati memperkenalkan Triawan Munaf kepada seluruh kader. Triawan yang memakai peci dan kemeja seragam PDIP itu pun berdiri untuk memperkenalkan diri.
"Beliau cerita 'Bu, ternyata waktu ikut Ibu itu susah, ya. Waduh ke mana-mana saya diikuti intel," kata Megawati menirukan omongan Triawan Munaf.
"Saya bilang enggak apa-apa. Intel juga baik, kok," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar