Suara ingar bingar terdengar dari dalam ruangan semi permanen berukuran 10 × 8 meter bangunan semi permanen dua lantai pinggir sungai, tengah kota kawasan Jalan radial.
Sementara, di halamannya tampak ratusan remaja belasan tahun asyik bercengkrama sembari sesekali meneguk " Selo Sake " produk lokal dengan varian rasa sari buah yang terbilang murah.
Dan, benar saja, raungan distorsi gitar berpadu dalam pukulan drum ala senjata AK 47 membaur bersama kilauan lampu dan rasa pengap, seakan menjadi energi lebih sekumpulan remaja yang berdansa menikmati suasana hati dalam tensi tinggi.
Malam itu, Palembang menjadi saksi bagaimana caranya bersenang senang ala Punk to Punk. (Abp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar