Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, memukul gong sebagai dimbol pembukaan Musda IX KADIN DIY di Jogja Expo Center (JEC), Sabtu (8/11). Foto: Pandangan Jogja/Resti Damayanti
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, membuka Musyawarah Daerah (MUSDA) IX Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DIY Tahun 2025 di Jogja Expo Center (JEC), Sabtu (8/11) pagi. Agenda ini mengusung tema "Memperkokoh Ketangguhan Ekonomi di DIY."
Sultan HB X menyebut tema tersebut mencerminkan kesadaran bahwa pertumbuhan ekonomi tidak akan berarti tanpa struktur yang tangguh. Ia menilai, perekonomian DIY perlu berakar kuat agar tahan terhadap krisis dan tetap bermakna bagi kesejahteraan warga.
"Kita tidak hanya ingin tumbuh tinggi, tetapi kuat menahan badai. Kita ingin, DIY bukan sekadar relevan secara angka, tetapi berarti dalam kehidupan warganya," kata Sultan HB X dalam sambutannya.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menyampaikan sambutan saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) IX KADIN DIY 2025 di Jogja Expo Center (JEC), Sabtu (8/11). Foto: Pandangan Jogja/Resti Damayanti
Ia memaparkan, lebih dari 98 ribu unit industri kecil menengah (IKM) menopang fondasi ekonomi DIY, dengan sektor pangan menjadi yang paling dominan. Dalam konteks itu, Sultan menilai KADIN DIY memiliki peran strategis sebagai penghubung antara dunia industri dan ekonomi rakyat.
"KADIN masa kini bukan sekadar forum korporasi mapan. KADIN DIY bukan hanya wadah kekuatan modal, melainkan arsitek konektivitas ekonomi daerah; penghubung antara inovasi korporasi dengan ketangguhan IKM dan koperasi," ujarnya.
Sultan HB X juga menegaskan falsafah Jawa "pasar ora ilang kumandange" sebagai simbol keteguhan ekonomi rakyat di tengah perubahan global. Menurutnya, pasar bukan sekadar ruang jual beli, tetapi wadah pertemuan antara harapan dan kerja keras rakyat.
Sementara itu, Ketua KADIN DIY, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi, menekankan dua agenda prioritas KADIN ke depan, yakni transisi menuju ekonomi hijau dan penguatan sinergi pentahelix.
Ketua KADIN DIY, GKR Mangkubumi, menyampaikan laporan dan agenda prioritas KADIN di hadapan peserta Musda IX KADIN DIY di Jogja Expo Center (JEC), Sabtu (8/11). Foto: Pandangan Jogja/Resti Damayanti
"Kini kita juga harus mengawal dua agenda baru yang mendesak yakni transisi menuju ekonomi hijau dan penguatan sinergi pentahelix," kata GKR Mangkubumi.
Ia menambahkan, KADIN DIY akan mengusung semangat baru dengan tema "Mewujudkan Pertumbuhan Inklusif, Berkelanjutan, dan Berdaya Saing." Fokusnya adalah memperkuat UMKM, SDM, serta akselerasi digitalisasi di seluruh lini usaha.
"Kita harus memastikan UMKM benar-benar menjadi pilar utama ekonomi kita. Kita harus memperkuat human capital melalui program vokasi yang relevan dengan kebutuhan industri, dan mengakselerasi transformasi digital di semua lini usaha," ujarnya.
GKR Mangkubumi juga menyinggung perjalanan KADIN DIY periode 2020–2025 yang penuh tantangan akibat pandemi COVID-19. Meski pelantikan pengurus tertunda dan ekonomi DIY sempat terkontraksi hingga minus 2,69 persen, KADIN tetap aktif menjadi mitra pemerintah.
Suasana Musda IX KADIN DIY yang dihadiri perwakilan dari dunia usaha dan pemangku kepentingan di Ruang Yudhistira Lantai 2, Jogja Expo Center (JEC). Foto: Pandangan Jogja/Resti Damayanti
"Kita menginisiasi program vaksinasi untuk UMKM, koperasi, dan dunia usaha. Sesuai amanat MUSDA VIII, kami beradaptasi dari kegiatan luring ke daring dan hybrid," katanya.
Dalam lima tahun terakhir, KADIN DIY fokus menjalankan tiga program utama: peningkatan kapasitas UMKM, penguatan SDM, dan transformasi digital.
"Syukur Alhamdulillah, dengan semangat gotong royong dan sinergi, ekonomi DIY tidak hanya pulih, tetapi melesat. Pada tahun 2021, ekonomi kita bangkit di angka 5,23%, dan di tahun 2024 serta 2025, DIY berhasil menjadi provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Pulau Jawa," ucap GKR Mangkubumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar