Pemain Timnas Malaysia Rodrigo Holgado mencetak gol ke gawang Timnas Vietnam pada pertandingan Grup F Kualifikasi Piala Asia 2027 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (10/6/2025). Foto: Mohd Rasfan/AFP
Pemain naturalisasi Malaysia, Rodrigo Holgado, kini tengah berada di ujung pemutusan kontrak bersama klubnya, America de Cali setelah mendapatkan sanksi dari FIFA. Sanksi tersebut didapatkan setelah sang pemain terbukti melakukan pemalsuan dokumen naturalisasi untuk timnas Malaysia.
Rodrigo Holgado menjadi salah satu dari 7 pemain yang terdampak sanksi FIFA. Akibatnya, Rodrigo Holgado harus menerima sanksi larangan bermain selama 12 bulan serta denda senilai CHF 2000 atau setara Rp 41,8 juta.
Klub Kolombia, America de Cali merespons tegas kabar sanksi yang diterima Rodrigo Holgado selaku pemainnya. Laporan jurnalis olahraga Kolombia, Pipe Sierra, America de Cali kabarnya tengah mengurus proses pemutusan kontrak Holgado imbas masalah yang mengikatnya. Kabar dari seorang reporter olahraga di Kolombia juga mengatakan jika Holgado akan segera dilepas oleh America de Cali.
"Melalui pengacara mereka (America de Cali), sedang melanjutkan proses pemutusan kontrak Rodrigo Holgado, menyusul tanggapan Komite Banding FIFA," tulis Pipe Sierra pada Rabu (5/11) lalu.
"Sementara itu, Asosiasi Sepak Bola Malaysia tengah mempersiapkan banding untuk tingkat selanjutnya: CAS," tambahnya.
Para pemain Malaysia berpose sebelum kick-off laga Kualifikasi Piala Asia Grup F kontra Vietnam di Stadion Nasional Bukit Jalil di Kuala Lumpur pada 10 Juni 2025. Foto: Mohd Rasfan/AFP
Sebelumnya, keputusan FIFA pada Senin (3/11) menegaskan bahwa seluruh sanksi terhadap FAM dan tujuh pemain naturalisasi Malaysia tetap berlaku tanpa perubahan. Itu termasuk skorsing 12 bulan untuk setiap pemain dan denda sebesar 350 ribu CHF (sekitar Rp 7,3 miliar) bagi FAM.
Holgado, bersama enam pemain lainnya yaitu Facundo Garcés, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, Hector Hevel, dan Gabriel Palmero dinyatakan bersalah karena menggunakan dokumen palsu untuk memperoleh status kewarganegaraan Malaysia. Tak hanya itu, ketujuh pemain tersebut harus membayar denda seninal CHF 2000 atau setara Rp 41,8 juta.
Meski bandingnya ditolak, FAM menegaskan akan membawa kasus ini ke Court of Arbitration for Sport (CAS) di Swiss sebagai langkah terakhir. Federasi tersebut bersikeras bahwa para pemain bertindak dengan itikad baik dan bahwa dokumen naturalisasi disiapkan secara sah oleh otoritas administrasi Malaysia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar