Penjual es teh poci yang mendengar ledakan di SMA 72 Jakarta. Foto: Luthfi Humam/kumparan
SMAN 72 Kelapa Gading Jakarta geger karena ledakan yang terjadi saat suasana khusyu salat Jumat. Kerasnya suara ledakan terdengar di sekitar sekolah.
Pedagang es teh poci di depan SMA 72, Dani, menjadi salah satu orang yang mendengar ledakan. Ia rupanya belum lama berjualan di sekolah yang berada di kawasan Kompleks TNI AL itu.
"Baru berapa bulan, sebulan yang lalu (jualan teh poci)," kata Dani kepada kumparan, Sabtu (8/11).
Penjual es teh poci yang mendengar ledakan di SMA 72 Jakarta. Foto: Luthfi Humam/kumparan
Ia mengaku baru pertama kali mendengar ada peristiwa ledakan di lokasi itu. Saat itu, kata dia, suasana langsung porak poranda setelah terjadi ledakan itu.
"Pas abis ledakan itu anak SMA-nya pada keluar," ujarnya.
Dani sempat mendengar dua kali suara ledakan. Ledakan pertama keras, disusul ledakan kedua yang lebih kecil.
Ia sempat mengira suara itu berasal karena pecah ban. Tapi, ketika ia melihat banyak siswa yang terluka dan berlarian panik ke sana ke mari, pikirannya langsung berubah.
Suasana pukul 20.06 WIB usai terjadi ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (7/11/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan
"Sempet, 'katanya kenapa?'. Itu katanya ada yang bilang gas, ada yang bilang sound system," kata dia.
Petugas TNI AL dan kepolisian langsung segera datang ke lokasi untuk membantu evakuasi para korban yang dibawa pertolongan pertama ke puskesmas dekat lokasi.
"Saya tahun, ya, ada lima lebih (ambulans), kebanyakan, sih, yang ngangkut ini pake mobil yang biasa (pribadi)," ungkapnya.
Setidaknya ada 5 orang siswa mengalami luka berat dan harus dioperasi dalam insiden ini. Seluruh korban yang diperkirakan berjumlah 60 orang dirawat di dua rumah sakit, yakni RSI Cempaka Putih dan RS Yarsi.
Polisi sendiri sudah mengamankan terduga pelaku, yang saat ini tengah mendapat perawatan di rumah sakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar