Ilustrasi berbagai macam metode kontrasepsi. Foto: JPC-PROD/Shutterstock
Moms, kontrasepsi atau Keluarga Berencana (KB) adalah cara yang digunakan untuk mencegah kehamilan dan menjaga jarak kelahiran anak. Tapi selain itu, KB juga membantu menjaga kesehatan reproduksi dan mental ibu, Lho.
Dikutip dari laman Healthline ada bermacam-macam KB yang bisa disesuaikan dengan kondisi tubuh, usia, dan rencana kehamilan. Ya, Moms, secara umum, KB dibagi menjadi beberapa jenis seperti hormonal, non-hormonal (penghalang), alami, dan permanen.
Macam-macam KB yang Bisa Digunakan
Ilustrasi ibu minum pil KB darurat. Foto: Kmpzzz/Shutterstock
1. KB Hormonal
Jenis KB ini bekerja dengan melepaskan hormon estrogen atau progestin untuk mencegah ovulasi.
Pil KB
Diminum setiap hari, efektif jika digunakan rutin.
Kelebihan: mengatur haid dan mengurangi nyeri menstruasi
Kekurangan: harus disiplin, kadang menimbulkan efek samping seperti mual atau perubahan mood dan disebagian orang menimpulkan efek jerawat di muka.
Kekurangan: bisa menyebabkan perubahan pola haid dan peningkatan berat badan.
Patch KB dan cincin vagina
Hormon diserap lewat kulit atau vagina.
Kelebihan: lebih mudah daripada pil.
Kekurangan: risiko efek samping hormonal tetap ada.
2. KB Jangka Panjang (IUD & Implan)
Ilustrasi KB IUD Tembaga. Foto: Shutterstock
Dikutip dari laman WebMD, jenis KB ini termasuk Long-Acting Reversible Contraceptives (LARC) karena bisa digunakan dalam jangka panjang dan tetap bisa dilepas kapan saja.
IUD (spiral)
Alat kecil berbentuk T yang dimasukkan ke rahim. Ada yang berisi hormon dan ada yang berbahan tembaga.
Kelebihan: efektif hingga 5–10 tahun, cocok untuk yang ingin KB jangka panjang.
Kekurangan: perlu pemasangan oleh tenaga medis, kadang menimbulkan nyeri awal.
Implan KB
Verywell Health melansir, metode ini berupa menanam batang kecil di bawah kulit lengan dan melepaskan hormon progestin.
Kelebihan: efektif hingga 3 tahun, tidak perlu perawatan harian.
Kekurangan: bisa menyebabkan pendarahan tidak teratur di awal pemakaian.
3. KB Non-hormonal (Metode Penghalang)
Ilustrasi Kondom Foto: shutterstock
Dikutip dari WebMD metode ini mencegah sperma masuk ke rahim tanpa mengubah hormon tubuh.
Jenis-jenisnya:
Kondom pria dan wanita
Melindungi dari kehamilan dan infeksi menular seksual (IMS).
Kelebihan: mudah digunakan, tanpa efek samping hormonal.
Kekurangan: risiko gagal lebih tinggi jika robek atau salah pakai.
Diafragma dan kap serviks
Alat yang dipasang di vagina untuk menutup leher rahim.
Kelebihan: tanpa hormon, bisa digunakan sesuai kebutuhan.
Kekurangan: harus digunakan dengan benar, dan tidak melindungi dari IMS.
4. KB Alami
Healthline menyebutkan metode alami ini mengandalkan pemahaman terhadap siklus kesuburan tanpa alat atau obat.
Metode Kesadaran Kesuburan (Fertility Awareness Method)
Melacak masa subur dengan mencatat suhu basal dan lendir serviks.
Kelebihan: tanpa efek samping.
Kekurangan: efektivitas rendah jika tidak disiplin.
Metode Amenore Laktasi (LAM)
Menyusui eksklusif bisa menekan ovulasi dan berfungsi sebagai KB alami hingga 6 bulan pertama setelah melahirkan.
5. KB Permanen (Sterilisasi)
Jika tidak ingin memiliki anak lagi, KB permanen bisa menjadi pilihan.
Ligasi tuba (sterilisasi wanita)
Memotong atau menutup saluran tuba agar sel telur tidak dibuahi.
Vasektomi (sterilisasi pria)
Menutup saluran sperma agar tidak keluar saat ejakulasi.
Keduanya sangat efektif, namun tidak dapat melindungi dari IMS dan bersifat permanen alias tidak dapat dikembalikan seperti sedia kala. Itulah kenapa dokter biasanya menolak tindakan KB permanen jika pasangan masih muda dan tidak ada indikasi medis.
Cara Memilih KB yang Tepat
WebMD menyebut, tidak ada satu metode KB yang cocok untuk semua orang. Pilihan terbaik tergantung pada kebutuhan masing-masing pasangan, seperti:
Tujuan menunda atau menghentikan kehamilan permanen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar