Anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Foto: David Dee Delgado/REUTERS
Negara-negara anggota DK PBB merespons veto Amerika Serikat (AS) atas resolusi gencatan senjata di Gaza, pada Kamis (18/9).
Dari 15 anggota DK PBBm hanya AS yang menolak resolusi. Namun, karena veto AS itu maka resolusi gencatan senjata Gaza gagal terwujud.
Aljazair merupakan negara yang mengajukan voting di DK PBB. Mereka mengaku kecewa atas veto yang menyebabkan resolusi gagal terwujud.
Perwakilan Aljazair di PBB kemudian meminta maaf karena tak bisa berbuat banyak menyelamatkan nyawa warga Gaza, lewat resolusi DK PBB.
Anggota DK PBB lainnya, Slovenia, turut menanggapi veto AS. Menlu Slovenia Tanja Fajon meminta adanya tindakan demi menghentikan makin banyaknya korban jiwa jatuh di Gaza akibat serangan Israel.
"Bersama 13 anggota Dewan Keamanan PBB lainnya, Slovenia telah menunjukkan sikap kami terhadap penderitaan luar biasa yang dialami begitu banyak orang di Gaza. Kami menyerukan diplomasi aksi untuk mengakhiri kematian anak-anak, ibu, dan banyak lainnya yang terus-menerus dan tidak perlu," kata Fajon seperti dikutip dari Anadolu.
Komentar keras lainnya hadir dari Pakistan yang kini duduk di DK PBB. Duta Besar Pakistan untuk PBB Asim Ahmad menyebut veto sebagai momen gelap.
"Dunia sedang menyaksikan. Tangisan anak-anak seharusnya menusuk hati kita," kata Ahmad.
Pemegang veto lainnya, China lewat utusan khusus di PBB Fu Cong menegaskan sangat kecewa dengan langkah veto dari AS.
"Berkali-kali Dewan Keamanan mencoba mengambil tindakan, tetapi selalu dihalangi dengan tegas oleh Amerika Serikat," papar Fu Cong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar