Search This Blog

Dharma Pongrekun Buka Suara soal Cagub Boneka KIM Plus: Time Will Tell

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Dharma Pongrekun Buka Suara soal Cagub Boneka KIM Plus: Time Will Tell
Aug 18th 2024, 11:43, by Wisnu Prasetiyo, kumparanNEWS

Bacagub DKI, Dharma Pongrekun dan Bacawagub DKI, Kun Wardana Abyoto menyambangi kantor KPU DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Minggu (12/5/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
Bacagub DKI, Dharma Pongrekun dan Bacawagub DKI, Kun Wardana Abyoto menyambangi kantor KPU DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Minggu (12/5/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan

Dharma Pongrekun dan Kun Wardana Abyoto telah diumumkan sebagai calon independen Pilgub Jakarta 2024, Kamis (15/8) lalu. Namun, sehari setelahnya, isu pencatutan KTP dukungan untuknya ramai dibicarakan.

Terkait itu, juga muncul anggapan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana diusung dan sengaja dibentuk sebagai cagub boneka oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang tengah bermanuver di Jakarta.

Terkait cagub boneka ini Pongrekun buka suara. "Time will tell," jawab singkat saat dikonfirmasi kumparan, Minggu (18/8).

Sebelumnya, Dharma juga sempat mengungkapkan tak mau ambil pusing dengan calon lawannya di Jakarta. Ia mengatakan, akan mengikuti nurani untuk membenahi permasalahan di Jakarta.

"Kami hanya menjalani ke depan apa pun yang ada di depan kami. Kami serahkan kepada Tuhan yang menguasai," ungkapnya di KPU Jakarta, Kamis (15/8).

Saat ini, KIM Plus juga telah sepakat mengusung eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) untuk berlaga di Jakarta. Wacana melawan kotak kosong pun sebelumnya juga sempat mencuat ke publik.

Adapun saat isu ini ramai dibicarakan, menggelinding pula pernyataan eks Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok belum lama ini. Ketua DPP PDIP itu menyebut KIM Plus tak akan berani melawan kotak kosong di Pilgub Jakarta.

"Kalau KIM plus itu hanya bikin satu calon pun, mereka tidak akan pernah berani, ini ucapan saya nih bukan saya nantang orang," kata Ahok usai acara Ask Ahok Anything di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (3/8) lalu.

"Tidak akan pernah berani melakukan satu lawan kotak kosong. Kalau dia berani, saya jamin Jakarta bisa bikin dia kalah dengan kosong," lanjutnya.

Bila tak ada lawan, kala itu Ahok pun menduga, nantinya akan dimunculkan seorang calon independen untuk mencegah adanya kotak kosong.

"Saya nggak tahu (calon independen itu boneka), karena enggak gampang ngumpulin... Kan kalau enggak ngumpulin calon independen, enggak bisa lolos toh? Bikin list gak sesuai tau-tau lolos," jelas dia.

"Saya kira kalau KIM Plus berhasil, dia pasti akan lawan calon independen. Karena kalau dia lakukan kotak kosong akan dipermalukan. Akan habis nanti," ungkap Ahok.

Komisioner KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya.  Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Komisioner KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan

Kata KPU

Sementara itu, menurut Ketua Divisi Teknis Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Dody Wijaya, isu pencatutan yang saat ini terjadi tidak serta-merta membatalkan pencalonan.

Dharma-Kun sudah dinyatakan oleh KPU Jakarta memenuhi syarat (MS) sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur jalur perseorangan usai melakukan rapat pleno verifikasi faktual pada 15 Agustus 2024.

"Proses ini tidak ujug-ujug ya, misalkan ada satu yang ternyata datanya itu tidak memenuhi syarat misalnya, kan tidak sama dengan membatalkan proses keseluruhan," kata Dody Wijaya di Gedung KPU DKI Jakarta, Jakarta Selatan, Jumat (17/8).

Terkait dengan adanya dugaan pencatutan NIK dalam KTP sejumlah warga Jakarta, Dody menunggu rekomendasi dari Bawaslu yang mengusut dugaan pelanggaran pemilu.

"Kami timbang seperti apa nanti rekomendasi dari Bawaslu," kata dia.

Media files:
01hxqrae9y2y2n3t17jrhkfhed.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar