Jun 2nd 2024, 17:58, by Haya Syahira, kumparanNEWS
Puncak haji akan berlangsung pada pertengahan Juni 2024 di Arafah, Mudzalifah, dan Mina (Armuzna). Para jemaah haji harus memiliki sejumlah dokumen untuk bisa mengikuti wukuf di Arafah.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Nasrullah Jasam.
"Dokumen utama jemaah haji ada dua, yaitu paspor dan visa haji. Bukan visa selain haji. Ini harus diingat oleh para jemaah yang akan melaksanakan haji," ucap Nasrullah di Makkahh, dikutip Minggu (2/6).
Selain itu, mulai tahun ini, Arab Saudi membagikan Smart Card. Kartu pintar ini berfungsi saat jemaah akan masuk Arafah. "Jemaah yang akan masuk Arafah harus punya smart card. Dan untuk punya ini, jemaah harus punya visa haji," tuturnya.
Saat ini smart card mulai diaktivasi oleh petugas Maktab secara bertahap, untuk kemudian dibagikan kepada jemaah. Smart card ini nantinya akan diperiksa ketika jemaah masuk wilayah masyair (Arafah, Muzdalifah, dan Mina).
Nasrullah yang juga menjabat sebagai Konsul Haji menyampaikan, saat ini sedang ada pengetatatan pemeriksaan dokumen jemaah. Bagi jemaah yang tidak mengguankan visa haji resmi dilarang untuk mengikuti rangkaian ibadah haji.
Pemeriksaan ini dilakukan oleh petugas Saudi di berbagai tempat, bisa jadi termasuk di Masjidil Haram dan Nabawi.
"Pemeriksaan itu untuk memastikan jemaah yang bersangkutan memiliki visa haji atau tidak," tuturnya.
"Untuk jemaah yang punya dokumen-dokumen yang saya sampaikan tadi, aman," imbuhnya.
Pemeriksaan juga dilakukan di check point masuk kota Makkah. Jemaah yang tidak punya surat-surat resmi dilarang untuk masuk dan akan diminta putar balik atau bila tetap nekat akan dikenakan sanksi.
"Pemeriksaan di check point juga diperketat. Petugas memastikan jemaah yang masuk ke Makkah memiliki visa haji dan supir yang membawa jemaah punya izin masuk ke Makkah," ucap Nasrullah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar