Usaha kopi olahan tradisional khas Sumatera Selatan Sendok Mas milik keluarga Jafar bin Rasyid yang sudah dirintis puluhan tahun lalu, Sabtu (8/6) Foto: ary priyanto/urban id
Sejak puluhan tahun lalu, keluarga Jafar bin Rasyid merintis usaha kopi lokal dengan metode pengolahan tradisional dengan membangun ruang di belakang rumah sebagai tempat memasak kopi asal semendo menggunakan tungku.
Di ruang berdiameter 10 x 10 meter tepat di belakang rumah keluarga yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Lorong Fuad, hampir sekitar 100 Kg hingga 200 Kg kopi, diolah setiap harinya. Kiki, pemilik usaha kopi lokal Sendok Mas mengatakan bila metode pengolahan kopi ini diadopsi secara turun temurun oleh keluarganya.(abp)
Pekerja usaha kopi olahan tradisional khas Sumatera Selatan yang sedang menuangkan biji kopi untuk kemudian dimasukkan ke dalam tungku pembakaran, Sabtu (8/6) Foto: ary priyanto/urban idBiji kopi asal Semendo Sumatera Selatan yang diolah secara tradisional milik keluarga Jafar bin Rasyid, Sabtu (8/6) Foto: ary priyanto/urban idBiji kopi khas Semendo Sumatera Selatan yang diolah secara tradisional melalui tungku pembakaran selama satu jam lebih, Sabtu (8/6) Foto: ary priyanto/urban idKopi Sendok Mas yang siap edar hasil olahan tradisional Sumatera Selatan yang merupakan usaha milik keluarga Jafar bin Rasyid, Sabtu (8/6) Foto: ary priyanto/urban idToko kopi Sendok Mas sudah beroperasi sejak empat tahun lalu yang menjual produk kopi olahan tradisional Sumatera Selatan, Sabtu (8/6) Foto: ary priyanto/urban id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar