Jan 14th 2024, 19:18, by Ema Fitriyani, kumparanBISNIS
Citigroup (CN) mengalami kerugian hingga USD 1,8 miliar atau setara dengan Rp 27 triliun (kurs Rp 15.533) di kuartal IV 2023.
Mengutip Reuters, Minggu (14/1), kerugian yang dialami Citigroup membuat perusahaan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal sebanyak 20 ribu karyawan mulai tahun ini hingga tahun 2026 mendatang.
"Kinerja kuartal keempat (2023) sangat mengecewakan. Kami tahu bahwa tahun ini adalah tahun yang kritis," kata CEO Citigroup, Jane Fraser.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa AS, kerugian yang dialami Citigroup disebabkan oleh bengkaknya sejumlah biaya hingga USD 3,8 miliar.Rinciannya, biaya beban reorganisasi perusahaan, cadangan terkait devaluasi mata uang dan ketidakstabilan di Argentina dan Rusia, serta pembayaran USD 1,7 miliar untuk mengisi kembali dana asuransi simpanan pemerintah.
Di sisi lain, sejumlah analis menyebutkan, Citigroup masih kuat jika dilihat dari jumlah aset yang dimiliki. Meskipun dari sisi pendapatan berdarah-darah.
"Bisnis bank masih menunjukkan ketahanan yang baik," kata CEO Opimas Octavio Marenzi.
Pada Oktober 2023 yang lalu, Citi mengumumkan rencana untuk mengurangi lapisan manajemen dari 13 menjadi 8. Citi mengurangi 15 persen peran fungsional dan menghilangkan 60 komite.
Pemberi pinjaman terbesar ketiga AS ini juga akan menghilangkan wakil kepala divisi dan peran regional. Serta memotong 50 persen manajemen keuangan internal dan memusatkan pengambilan keputusan.
"Staf pendukung dalam kepatuhan dan manajemen risiko, serta staf teknologi yang bekerja pada fungsi yang tumpang tindih berisiko diberhentikan," tulis Reuters.
Citi di Indonesia Jual Aset ke UOB
Di Indonesia sendiri, Citibank baru saja menjual aset hingga liabilitas consumer banking kepada UOB Indonesia. Hal itu diungkapkan oleh CEO Citi Indonesia Batara Sianturi.
Batara mengaku, Citibank Indonesia sudah menandatangani perjanjian jual beli aset dan liabilitas bisnis consumer banking dengan pihak UOB.
"Proses akuisisi ini ditargetkan akan selesai pada 18 November 2023. Hingga proses pengalihan selesai, kami tetap berkomitmen untuk melayani dan mendukung nasabah kami," kata Batara kepada awak media di Ayana Midplaza, Senin (13/11).
Batara bilang, aset dan liabilitas yang dijual kepada UOB merupakan bisnis consumer banking yakni kartu kredit dan wealth management.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar