Search This Blog

Joe Biden: Gaza dan Tepi Barat Harus Kembali ke Pemerintahan Palestina

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Joe Biden: Gaza dan Tepi Barat Harus Kembali ke Pemerintahan Palestina
Nov 19th 2023, 05:50, by Ochi Amanaturrosyidah, kumparanNEWS

Presiden AS Joe Biden saat bertemu Presiden Jokowi di Ruang Oval Gedung Putih di Washington DC, AS, Senin (13/11/2023).   Foto: Leah Millis/REUTERS
Presiden AS Joe Biden saat bertemu Presiden Jokowi di Ruang Oval Gedung Putih di Washington DC, AS, Senin (13/11/2023). Foto: Leah Millis/REUTERS

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, menulis sebuah esai panjang yang diterbitkan oleh surat kabar The Washington Post, Sabtu (18/11) sore waktu setempat atau Minggu (19/11) dini hari waktu Indonesia. Dalam opini tersebut, Biden menjawab apa saja yang ia inginkan untuk Gaza.

"Saat kita berupaya mencapai perdamaian, Gaza dan Tepi Barat harus dipersatukan kembali di bawah satu struktur pemerintahan, yang pada akhirnya ada di bawah revitalisasi Otoritas Palestina seiring dengan upaya menuju solusi dua negara," tulis Biden dalam artikel tersebut.

"Tak boleh lagi ada warga Palestina yang dipindahkan paksa dari Gaza, tak boleh lagi ada pendudukan kembali, tak boleh lagi ada pengepungan atau blokade, dan tak boleh lagi ada pengurangan wilayah," lanjutnya.

Dilansir Reuters, rencana Biden tersebut dikritik oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Ia menilai otoritas Palestina saat ini tak akan mampu bertanggung jawab atas Gaza.

"Saya pikir dalam bentuknya yang sekarang tak akan mampu menerima tanggung jawab atas Gaza setelah kami berjuang dan melakukan semua ini untuk menyerahkan kepada mereka," ucap Netanyahu dalam konferensi persnya di Tel Aviv.

Netanyahu juga menegaskan bahwa Israel harus mempertahankan "tanggung jawab militer secara keseluruhan" di Gaza di masa yang akan datang. Padahal hingga 2007, Otoritas Palestinalah yang memerintah Tepi Barat dan Gaza sebelum digulingkan.

Orang-orang Arab, membawa harta benda di kepala mereka, melarikan diri dari sebuah desa tak dikenal di Galilea sekitar lima bulan setelah pembentukan negara Israel. Foto: Stringer/Reuters
Orang-orang Arab, membawa harta benda di kepala mereka, melarikan diri dari sebuah desa tak dikenal di Galilea sekitar lima bulan setelah pembentukan negara Israel. Foto: Stringer/Reuters

Biden Siap Larang Esktrimis yang Serang Sipil

Dalam opini bertajuk "Joe Biden: AS tidak akan mundur dari tantangan Putin dan Hamas" tersebut, Biden juga menegaskan Amerika Serikat siap mengeluarkan larangan visa bagi "ekstrimis" yang menyerang warga sipil di Tepi Barat. Sejak 7 Oktober 2023 lalu, serangan yang dilakukan oleh para pemukim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki memang meningkat.

"Saya tegaskan kepada para pemimpin Israel bahwa kekerasan ekstremis terhadap warga Palestina di Tepi Barat harus dihentikan dan mereka yang melakukan kekerasan harus dimintai pertanggungjawaban," tegas Biden.

Sementara itu, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, mendesak Biden agar menekan Israel untuk menghentikan kekerasan terhadap warga Palestina.

"Saya menyerukan anda untuk segera melakukan intervensi untuk menghentikan serangan pasukan Israel dan terorisme yang terus menerus dilakukan oleh para pemukim Israel terhadap rakyat kami di Tepi Barat dan Yerusalem," pinta Abbas dalam pidato khususnya.

Media files:
01hf6dr4zxsk9a9g84jgywnsef.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar