Koordinator Masyarakat Anti Korupsi (MAKI), Boyamin Saiman, mendesak Firli Bahuri mengundurkan diri sebagai Ketua KPK. KPK dianggap tak akan bubar tanpa adanya Firli Bahuri.
"Lebih baik mundur aja sejak sekarang. Mengundurkan diri. Atau menonaktifkan diri, lah, sudah tidak ikut melibatkan diri kegiatan KPK," kata Boyamin saat dihubungi, Senin (30/10).
"Itu lebih baik," tambah dia.
Desakan Boyamin tersebut terkait dengan dugaan pemerasan Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang diduga terkait dengan Firli Bahuri. Kasus ini tengah disidik oleh Polda Metro Jaya.
Firli Bahuri sudah diperiksa penyidik Polda di Bareskrim. Rumahnya di Kota Bekasi dan di Kertanegara, Jakarta Selatan, juga sudah digeledah penyidik. Sebelum kemudian ditemukan alat bukti cukup dan ditetapkan tersangka, Firli Bahuri diminta legowo mengundurkan diri.
"KPK juga enggak akan bubar kalau enggak ada Pak Firli," kata Boyamin.
Boyamin menambahkan, bahwa bila benar nanti Firli Bahuri ditetapkan tersangka, maka dia akan nonaktif dengan sendirinya. Lalu kemudian diganti oleh Plt atau pejabat sementara. Ini sesuai dengan UU KPK No.19 Tahun 2019.
"Diambilkan dari orang yANg pada posisi pengganti antar waktu, bisa. Atau persetujuan DPR lagi ya bisa, atau didrop oleh Presiden," jelas Boyamin.
Hingga kini, Polda Metro Jaya memang belum menetapkan tersangka dalam dugaan pemerasan SYL oleh pimpinan KPK. Namun penyidik sudah melakukan penggeledahan dan memeriksa puluhan saksi, termasuk Firli Bahuri.
Firli Bahuri bakal kembali dipanggil Polda Metro Jaya untuk pemeriksaan lanjutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar