Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan Ukraina siap menyelenggarakan pemilu, jika diperlukan, meski perang dengan Rusia masih berlangsung.
"Saya siap untuk pemilu. Maksud saya, kami siap jika diperlukan," kata Zelensky pada Jumat (8/9) dikutip dari AFP.
Zelensky pun mempersilakan pemantau internasional terlibat dalam pemilu tersebut.
"Bagi kami, yang utama bukanlah menyelenggarakan pemilu, tapi agar pemilu diakui," ucapnya.
Dalam konstitusi Ukraina, Presiden dipilih untuk periode lima tahunan dengan jabatan maksimal dua periode. Zelensky terpilih sebagai Presiden pada Maret 2019.
Berdasarkan data dari Komisi Pemilihan Umum Pusat Ukraina, saat 2019 Zelensky mendapatkan suara 73,22 persen mengalahkan petahana Petro Poroshenko dengan 24,45 persen suara.
Komentar soal pemilu ini muncul dari Zelensky, ketika Rusia mengadakan pemilu lokal di wilayah Ukraina yang mereka duduki. Kemlu Ukraina menyebut itu sebagai pemilu semu dan menyebut Moskow telah melanggar kedaulatannya.
Adapun dari pihak Rusia menyebut pemungutan suara sedang berlangsung di empat wilayah yaitu Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia dan Kherson, yang tidak sepenuhnya dikontrol oleh Rusia, serta di Krimea.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar