Ukraina menyatakan bertanggung jawab atas serangkaian serangan rudal yang menghantam markas besar armada Laut Hitam Rusia di Krimea. Lokasi tersebut berada di bawah naungan Rusia usai dianeksasi dari Ukraina sejak 2014.
Serangan rudal dari Ukraina ini memicu kebakaran besar dan menyebabkan setidaknya satu prajurit Rusia hilang.
Dikutip dari AFP, serangan ke jantung armada Laut Hitam Rusia ini disebut menjadi pukulan telak bagi Negara Beruang Merah, yang telah menghadapi serangkaian serangan balik dari Ukraina.
Gumpalan asap tebal terlihat keluar dari markas angkatan laut Rusia, menurut rekaman yang dibagikan di media sosial, sementara para pejabat mengatakan pecahan rudal jatuh di dekat teater terdekat.
"Markas besar armada telah terkena serangan rudal musuh," kata Mikhail Razvozhayev, gubernur Sevastopol yang dilantik Rusia.
Ukraina mengkonfirmasi serangan tersebut telah menghantam pangkalan komando angkatan laut Moskow di semenanjung tersebut. Setelah aneksasi pada 2014, Kiev berjanji akan merebut kembali wilayah tersebut.
"Pasukan pertahanan Ukraina berhasil melancarkan serangan terhadap markas komando Armada Laut Hitam Rusia di Sevastopol yang diduduki sementara (oleh Rusia)," kata pihak tentara Ukraina melalui Telegram.
Seorang juru bicara angkatan laut Ukraina menolak untuk mengkonfirmasi keterlibatan angkatan laut dalam serangan itu, tetapi menegaskan serangan macam itu akan terus berlanjut.
"Tindakan-tindakan ini akan berlanjut di masa depan," tambah juru bicara itu.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan seorang prajuritnya hilang setelah serangan itu.
"Markas bersejarah Armada Laut Hitam rusak," katanya, mengeklaim pertahanan udara telah menembak jatuh lima rudal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar