Sep 22nd 2023, 05:49, by Nicha Muslimawati, kumparanBISNIS
PT Pembiayaan Digital Indonesia alias AdaKami memberikan penjelasan terkait dugaan penagihan utang dengan cara tak patut oleh oknum desk collection, menjadi berita populer di kumparanBisnis sepanjang Kamis (21/9).
Selain itu, berita mengenai deretan konglomerat Indonesia yang membangun fasilitas di IKN Nusantara seperti hotel, juga ramai dibaca publik. Berikut rangkumannya:
AdaKami: Penagih yang Tidak Sesuai Regulator Akan Ditindak Tegas
Direktur Utama AdaKami, Bernardino Moningka Vega Jr, mengatakan AdaKami didampingi Asosiasi Fintech Pendanaan Indonesia (AFPI) telah memenuhi panggilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tanggal 20 September 2023.
Agenda meeting lanjutan juga akan dilakukan pada hari ini, Kamis (21/9) untuk memaparkan kronologis dan bukti-bukti berdasarkan data yang terkumpul secara faktual.
Bernardino memastikan AdaKami merupakan perusahaan yang telah berizin dan diawasi oleh OJK. AdaKami memahami dan patuh terhadap aturan yang berlaku di Indonesia, termasuk dalam mengusut tuntas kasus ini. Saat ini proses investigasi belum berlangsung dengan baik karena keterbatasan informasi yang ada mengenai pengguna.
Berdasarkan pengecekan AdaKami terhadap nomor penagih yang beredar di media sosial, saat ini hasil penyelidikan menunjukkan bahwa nomor tersebut tidak terdaftar dalam sistem AdaKami.
"AdaKami akan menindak tegas pelaku penagihan yang tidak sesuai dengan code of conduct yang telah ditetapkan regulator. AdaKami akan bekerja sama dengan otoritas yang berwenang untuk memastikan bahwa tindakan yang perlu diambil akan dilaksanakan dengan cepat dan efektif," ujarnya.
Deretan Konglomerat RI yang Gabung Konsorsium Investor di IKN
Presiden Jokowi melakukan groundbreaking pembangunan hotel bintang lima di IKN, yang dinamai Hotel Nusantara IKN. Investasi pembangunannya berasal dari konsorsium yang beranggotakan kelompok usaha milik para taipan tersebut.
Mengutip dokumen yang diterima kumparan, anggota konsorsium tersebut mencakup Sugianto Kusuma alias Aguan yang merupakan pemilik Agung Sedayu Group.
Lainnya adalah Anthony Salim (Salim Group), Franky Wijaya (Sinarmas), Pui Sudarto (Pulau Intan), Budi Hartono (Djarum), Wiliam Katuari (Wings), TP Rahmat/Boy Tohir (Adaro), Prajogo Pangestu (Barito Pacific), Eka Tjandra Negara (Mulia Group), dan Keluarga Soeryadjaya (Astra International).
Selain hotel bintang lima, konsorsium swasta itu juga akan membangun mal dan perkantoran. Ada juga pembangunan rumah sakit bertaraf internasional oleh PT Mitra Keluarga Karya Sehat Tbk (HEAL) atau Hermina Group.
Tak berhenti di situ, investasi swasta tahap II di IKN dijadwalkan groundbreaking pada November 2023. Di fase ini, kelompok usaha yang ikut serta yakni Pakuwon Group, Vasanta Group, Jambuluwuk, dan Jakarta International School.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar