Kegiatan ini sekaligus menjadi rangkaian Layanan Paspor Merdeka dalam rangka memperingati Hari Dharma Karya Dhika atau hari lahir Kemenkumham ke-78. Adapun dalam kegiatan ini, terdapat tiga program yang dilaksanakan yakni Eazy Paspor, e-Paspor dan paspor Simpatik.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sulut, Ronal Lumbuun, yang meninjau langsung kegiatan tersebut mengatakan jika dipilihnya gereja GPdI sebagai lokasi kegiatan, karena ada permintaan dari jemaat yang ingin membuat paspor baru maupun memperpanjangnya.
"Animonya sangat tinggi. Terakhir saya lihat sudah ada 39 orang jemaat yang memanfaatkan layanan ini," kata Ronald.
Sementara itu, Gembala GPdI Tikala, Abraham Pandelaki, mengatakan jika pihak gereja memang meminta agar dilaksanakan program Eazy Paspor, karena banyak jemaat yang memintanya.
"Kami bersyukur dan merasa sangat terbantukan untuk pengurusan ataupun perpanjangan paspor. Pelayanan dan fasilitas ini sangat membantu kami, apalagi dalam waktu dekat jemaat kami punya rencana dan program akan berkunjung ke luar negeri," katanya.
Kegiatan ini juga mendapatkan apresiasi dari jemaat GPdi Tikala. Herlina Legi, perwakilan jemaat menyatakan jika pelayanan yang diberikan oleh Kemenkumham sangat membantu mereka.
"Tentunya saya sebagai warga gereja dan sebagai masyarakat sangat apresiasi dengan kebijakan jemput bola yang diterapkan Kemenkumham Sulut. Kami mendapatkan pelayanan dan fasilitas dengan mudah, cepat dan ramah," katanya.
Sementara itu, turut hadir peninjauan kegiatan tersebut di antaranya Kepala Divisi Imigrasi, Friece Sumolang, Kepala Divisi Pemasyarakatan, I Putu Murdiana, dan Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Manado, Made Nur Hepi Juniartha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar