Aug 26th 2023, 21:41, by Melly Meiliani, kumparanTRAVEL
Sebuah museum yang dibangun di Albania pada tahun 1980-an untuk menghormati diktator Komunis lama Enver Hoxha diubah menjadi pusat pelatihan komputer bagi kaum muda. Foto: Florion Goga/REUTERSBangunan itu pernah memajang barang-barang pribadi dan foto-foto besar Hoxha, yang memisahkan Albania dari dunia luar di bawah pemerintahan keras Stalinis selama 40 tahun. Foto: Florion Goga/REUTERSHoxha memperluas kemampuan melek huruf dan layanan kesehatan namun membuat sebagian besar warga Albania berada dalam kemiskinan. Foto: Florion Goga/REUTERSKini bekas museum tersebut, yang dirancang ulang oleh arsitek Belanda Winy Maas, sedang bersiap untuk menampung ratusan pemuda Albania yang tertarik untuk mengikuti pelatihan teknologi komputer dan coding. Foto: Florion Goga/REUTERSIni merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menjalin hubungan yang lebih erat dengan Uni Eropa. Foto: Florion Goga/REUTERSArsitek aslinya, termasuk putri Hoxha, Pranvera, merancang bangunan tersebut dalam bentuk piramida untuk mengagungkan pemimpinnya sebagai firaun bergaya Mesir. Foto: Florion Goga/REUTERSMuseum ini selesai dibangun pada tahun 1988, tiga tahun setelah Hoxha meninggal dan dua tahun sebelum pemerintahan Komunis yang tertutup runtuh, memberi jalan bagi demokrasi. Foto: Florion Goga/REUTERS
Sebuah museum yang dibangun di Albania pada tahun 1980-an untuk menghormati diktator Komunis lama Enver Hoxha diubah menjadi pusat pelatihan komputer bagi kaum muda, menghilangkan sisa-sisa masa lalu negara yang terisolasi dan represif.
Bangunan itu pernah memajang barang-barang pribadi dan foto-foto besar Hoxha, yang memisahkan Albania dari dunia luar di bawah pemerintahan keras Stalinis selama 40 tahun. Hoxha merupakan diktator yang memperluas kemampuan melek huruf dan layanan kesehatan namun membuat sebagian besar warga Albania berada dalam kemiskinan.
Kini bekas museum tersebut, yang dirancang ulang oleh arsitek Belanda Winy Maas, sedang bersiap untuk menampung ratusan pemuda Albania yang tertarik untuk mengikuti pelatihan teknologi komputer dan coding – bagian dari upaya pemerintah untuk menjalin hubungan yang lebih erat dengan Uni Eropa.
Arsitek aslinya, termasuk putri Hoxha, Pranvera, merancang bangunan tersebut dalam bentuk piramida untuk mengagungkan pemimpinnya sebagai firaun bergaya Mesir.
Museum ini selesai dibangun pada tahun 1988, tiga tahun setelah Hoxha meninggal dan dua tahun sebelum pemerintahan Komunis yang tertutup runtuh, memberi jalan bagi demokrasi.
Wisatawan mengunjungi piramida yang didesain ulang yang dulunya merupakan museum yang dibangun untuk menghormati mendiang diktator Komunis Enver Hoxha, di Tirana, Albania. Foto: Florion Goga/REUTERS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar