Jul 30th 2023, 05:52, by Muhammad Darisman, kumparanBISNIS
Sopir angkot Bogor bakal terdampak rencana dihapusnya angkutan umum di Kota Hujan mulai Desember 2023. Artikel soal ini jadi berita yang paling banyak dibaca pada Sabtu (29/7) di kumparanBisnis.
Selain itu, kabar terkait jumlah utang Indonesia yang naik jadi Rp 71, 2 triliun per Juni 2023, juga jadi berita lainnya paling banyak dibaca. Berikut rangkuman berita populer:
Nasib Sopir Angkot Bogor
Pemerintah Kota Bogor bakal membersihkan angkot di pusat Kota Bogor pada Desember 2023. Proses transisi dilakukan seiring 3 angkot akan dikonversi jadi 1 bus bernama Biskita.
"Angkotnya nanti minggir. Desember ini enggak ada angkot lagi, itu dalam rangka menyambut LRT yang belum datang-datang sampai sekarang," ujar Wali Kota Bogor, Bima Arya, saat ditemui usai Main Event Sewindu PSN di Hotel Grand Sheraton, Jakarta, Kamis (27/7).
Bima Arya menjelaskan, sudah ada 47 Biskita yang sudah beroperasi dan akan ada penambahan unit bus lagi. Sopir angkot kemudian bergeser menjadi sopir Biskita.
"Yang bikin macet adalah kalau angkot berhenti, hanya sopir dan Tuhan yang tahu. Karena sopirnya enggak digaji makanya ngetem, nah ini bus ini sopirnya digaji, disubsidi sama kita," tuturnya.
Menurutnya, pergantian moda transportasi ini tidak mudah karena satu angkot belum tentu dikendarai oleh satu pengemudi. Dengan demikian, pemerintah memfasilitasi sopir angkot untuk bekerja informal dan sisanya sebagai teknisi di Biskita.
"Itu cara kita menjadikan kota ini lebih cerdas, dan menjadikan kota lebih ramah. Menjadikan anak-anak muda sebagai pemilik kota yang pada suatu saat akan mengelola kota jadi pemimpin kota," pungkasnya.
Utang Indonesia Naik
Posisi utang pemerintah hingga Juni 2023 tercatat Rp 7.805,2 triliun. Angka tersebut meningkat sekitar Rp 71,2 triliun dari posisi akhir tahun lalu. Komposisi utang pemerintah didominasi oleh utang domestik yaitu 72,49 persen.
Sementara berdasarkan instrumen, komposisi utang pemerintah mayoritas berupa SBN yang mencapai 89,04 persen. Merespons hal tersebut, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan peningkatan utang pemerintah pada akhir semester I-2023 cenderung lebih rendah jika dibandingkan peningkatan utang pemerintah pada akhir semester I-2022 yang tercatat Rp 214,75 triliun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar