Jun 11th 2023, 08:32, by Tim kumparan, kumparanNEWS
Mahasiswi USU, Mahira Dinabila, ditemukan tewas misterius di rumahnya di kawasan Komplek Rivera, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan pada Rabu (3/5). Dia ditemukan setelah diduga tewas satu minggu sebelumnya.
Keluarga menilai banyak kejanggalan atas tewasnya Mahira. Mulai dari tulisan tangan palsu, tanda tangan palsu, foto palsu dan gembok rumah yang terkunci dari luar padahal jasad Mahira berada di dalam rumah.
Mulanya, Mahira disebut-sebut bunuh diri lewat sebuah surat yang diduga palsu. Untuk itu, pihak keluarga melaporkan kematian Mahira ke Polrestabes Medan.
"Iya, kita laporkan ke Polrestabes Medan," kata kuasa hukum Mahira, Oky Andriansyah.
"Yang kita laporkan di sini adalah ayah angkatnya Mahira, Mawardi," sambung Oky.
Kata Oky, sebelumnya pihaknya telah melaporkan tewasnya kematian ke Polsek Patumbak. Namun, butuh waktu lama untuk mengungkap kasus kematian Mahira di Polsek Patumbak.
Kondisi wajah Mahira terbakar
Mahira Dinabila ditemukan tewas pada Rabu (3/5) lalu. Saat ditemukan, kondisi Mahira cukup memprihatinkan.
Bagian wajahnya sudah menjadi tengkorak, rambutnya terbakar. Tapi, tubuhnya masih utuh.
"(Saya pikir) kok tinggal tengkorak, badannya ada, wajahnya luka bakar, tinggal tengkorak, kalau saya amati, luka bakar, gosong," kata Oky.
Oky juga menjelaskan bahwa kondisi lingkungan sekitar Mahira memang tampak seperti ada yang terbakar. Misalnya, lantai sekitarnya menguning, seperti bekas terkena api.
Ayah Angkat Mahira Tolak Autopsi
Oky mengungkapkan, ayah angkat Mahira, inisial M, disebut menolak autopsi. Hal tersebut menimbulkan kecurigaan terhadap Mawardi.
Sebelumnya, Oky juga menyebut bahwa beberapa saksi sempat melihat M berkeliling di sekitar Kompleks Rivera beberapa waktu, diduga saat Mahira sudah tewas
Mahasiswa USU Gelar Aksi Demo di Polda Sumut Terkait Tewasnya Mahira Dinabila
Mahasiswa Universitas Sumatera Utara menggelar aksi demo di depan Polda Sumatera Utara pada Jumat (9/6) malam.
Aksi tersebut dilangsungkan terkait tewasnya salah satu mahasiswa USU bernama Mahira Dinabila. Ia ditemukan tewas di rumahnya di kawasan Komplek Rivera, Medan Amplas, Kota Medan.
Aksi demo ini dimulai sekitar pukul 07.10 WIB hingga pukul 20.40 WIB. Ada sekitar 100-an mahasiswa yang hadir pada aksi ini.
Adapun tuntutan dalam aksi ini, sebagai berikut:
Meminta Kapolda Sumut mendesak Kapolrestabes Medan untuk segera menyampaikan hasil autopsi almarhumah Mahira Dinabila yang tidak kunjung disampaikan hingga hari ini.
Meminta Kapolda Sumut untuk mengawal dan memastikan bahwa hasil autopsi yang dilaporkan atau disampaikan sesuai dengan hasil yang sebenarnya.
Meminta Kapolda Sumut untuk mengevaluasi kinerja Kapolrestabes Medan dan Kapolsek Patumbak atas lambatnya penanganan kasus almarhumah Mahira Dinabila.
Polisi Periksa 16 Saksi
Hingga saat ini, polisi belum bisa memberikan kepastian soal penyebab tewasnya Mahira. Mahira sempat disebut-sebut tewas bunuh diri.
Mulanya, kasus kematian Mahira ditangani oleh Polsek Patumbak. Kemudian, pihak korban kembali melayangkan laporan ke Polrestabes Medan dikarenakan penanganan yang cukup lama.
Kapolsek Patumbak Kompol Faidir Chaniago merespons soal tuduhan lambatnya penanganan kasus tersebut.
Kata Faidir, pihaknya sudah memeriksa saksi. Namun, soal kepastian belum dapat ia sampaikan karena menunggu hasil autopsi.
"Makanya kita sekarang masih menunggu autopsi. Langkah kami sebelum autopsi, semuanya sudah kami periksa. Sudah 16 orang saksi-saksi yang sudah kita periksa," kata Faidir.
"Kalau kita dari kepolisian sudah memeriksa saksi, baik dari yang menemukan pertama dari pihak keluarga, baik bapak angkat, baik ibu kandung, semua sudah kita periksa. Makanya, kita masih nunggu hasil autopsi," sambung Faidir.
Hasil autopsi belum selesai
Kabid Labfor Polda Sumut Kombes Pol Teguh Yuswardhie mengakui bahwa pihaknya belum menyelesaikan hasil autopsi.
"Belum diserahkan ke Polrestabes Medan hasil pemeriksaan laboratorium forensiknya. Mudah-mudahan segera selesai," kata Teguh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar