Search This Blog

Kepsek soal Bocah Kelas 1 SD Tewas Dibully: Dianiaya Siswa Sekolah Lain

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Kepsek soal Bocah Kelas 1 SD Tewas Dibully: Dianiaya Siswa Sekolah Lain
Jun 30th 2023, 21:32, by Fachrul Irwinsyah, kumparanNEWS

Ibrahim Hamdi (8), bocah kelas 1 SD di Medan yang tewas usai diduga dianiaya dan dibully kakak kelas. Foto: Tri Vosa/kumparan
Ibrahim Hamdi (8), bocah kelas 1 SD di Medan yang tewas usai diduga dianiaya dan dibully kakak kelas. Foto: Tri Vosa/kumparan

Kasus meninggalnya Ibrahim Hamdi alias Baim (8 tahun) masih jadi misteri. Baim ialah siswa kelas 1 SD di SDN 13 Medan Kota yang meninggal pada Selasa (27/6) diduga menjadi korban bullying dan penganiayaan 5 kakak kelasnya.

Kepala Sekolah SDN 13 Pasar Merah, Kota Medan, Ana Novita Harahap, menegaskan bahwa senior yang mem-bully dan memukul Baim bukan siswanya.

"Saya klarifikasi ya. Yang memukul Baim bukan siswa saya," kata Ana kepada kumparan, Jumat (30/6).

"Tolong jangan terjadi nama baik sekolah rusak, saya gak mau," tambahnya.

Kata Ana, di lokasi sekolahnya berdiri juga ada beberapa sekolah lain. Ia tidak menyebut jumlahnya dan nama sekolahnya. Maka itu ia menduga penganiaya dan pembully Baim adalah siswa dari salah satu sekolah yang ada di kawasan sekolahnya itu.

Meski begitu ia tidak bisa memastikan penyebab pasti meninggalnya Baim. Ana menyerahkan ke polisi untuk menyelidiki.

"Kasus ini kan dalam penyelidikan polisi. Kita serahkan sama ke pihak kepolisian aja ya," pungkasnya.

Sosok Baim di Sekolah

Sebagai seorang kepala sekolah, Ana mengaku cukup mengenal Baim. Dia pun menceritakan sedikit sosok Baim di sekolah.

"Baik, anaknya baik, pintar berteman, tidak pernah di-bully apa pun di sekolah. Guru kelas juga selalu mengarahkan semua anak untuk berteman dengan Baim," kata dia.

"Kita tahu Baim bukan anak yang punya kecakapan, jadi guru kelas mengerahkan untuk saling sayang, anak yang baik lah dia," tuturnya.

Kasus ditangani Polrestabes Medan

Kasus meninggalnya Baim kini ditangani polisi. Ibu Baim, Yusraini, mengatakan pihaknya dan keluarga mulanya memilih untuk tidak melaporkan kasus yang menimpa Baim. Itu karena, dia mempertimbangkan yang diduga menjadi pelaku adalah anak-anak yang masih di bawah umur.

"Ibu tidak ada nolak lapor polisi, tapi ibu juga tidak melapor. Tapi kasus ini bergulir kan, saya diminta untuk lapor. Kalau saya jahat, saya bisa sebut namanya yang dibilang anak saya, tapi saya pikir itu kan anak-anak ya, nanti ke depannya gimana," tuturnya.

"Lalu, polisi datang ke sini, menyelidik. Ibu ditanya, ibu mau kasus ini berlanjut, ya ibu mau. Ibu pengin tau siapa saja. Itu Baim juga sudah diautopsi," kata dia.

Yusraini pun mengaku dirinya sudah memenuhi panggilan kepolisian untuk memberikan keterangan terkait tewasnya Baim.

Kapolsek Medan Kota, Kompol Selvitriangsih, mengatakan saat ini kasus tewasnya Baim ditangani oleh Unit PPA Satreskrim Polrestabes Medan.

"Ditangani Unit PPA Satreskrim Polrestabes Medan," kata Selvi.

Media files:
01h45h3dvbcxp0z52zfet9v1kr.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar