Apr 23rd 2023, 04:21, by Fadjar Hadi, kumparanNEWS
Perang saudara melanda Sudan. Perang saudara di Sudan melibatkan militer pimpinan Abdel Fattah Al-Burhan melawan kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RFS) pimpinan Hamdan Daglo.
Berdasarkan laporan WHO pada Jumat (21/4), 413 orang tewas dan 3.551 terluka sejak pertempuran di Sudan. Bahkan 5 korban tewas merupakan pekerja yang bertugas memberikan bantuan makanan kepada penduduk Sudan.
Akibat situasi di Sudan semakin tak menentu, negara-negara asing seperti Barat, Amerika Serikat hingga Arab Saudi mulai mengevakuasi warganya dari Sudan.
Sejauh ini, beberapa warga negara asing mulai dievakuasi melalui Pelabuhan Laut Merah di Sudan pada Sabtu (22/4). Proses evakuasi cukup menegangkan karena di tengah serangan udara di Ibu Kota Khartoum.
Arab Saudi telah mengevakuasi warganya dari Port Sudan di Laut Merah, 650 km (400 mil) dari Khartoum. Sementara Yordania akan menggunakan rute yang sama untuk warga negaranya.
Sedangkan Negara Barat diperkirakan akan mengirim pesawat untuk mengevakuasi warganya dari Djibouti.
Seorang diplomat asing yang meminta identitasnya dirahasiakan mengatakan, beberapa staf diplomatik di Khartoum berharap dievakuasi melalui udara dari Port Sudan dalam dua hari ke depan.
Namun Kedutaan Besar AS memperingatkan orang Amerika bahwa mereka tidak dapat membantu evakuasi dari Khartoum ke Port Sudan. Menurutnya, perjalanan warga negaranya menuju Port Sudan akan menjadi risiko pribadi masing-masing.
Kemlu RI Juga Coba Evakuasi WNI
Semua negara berusaha mengevakuasi warga negaranya dari Sudan, termasuk Indonesia. Namun, upaya evakuasi bukan perkara mudah. Harus ada jaminan keamanan dari tentara Sudan yang sedang berseteru dengan RSF.
Bahkan, Menlu Sudan belum menggubris telepon Menlu Retno Marsudi untuk meminta bantuan guna membawa pulang WNI. Saat ini, sejumlah WNI berlindung di safe house yang disediakan KBRI Khartoum.
Jumlah WNI di Sudan sebanyak 1.209 orang, mayoritas pelajar dan mahasiswa.
"Persiapan evakuasi terus dimatangkan sambil menunggu saat yang tepat untuk bisa melakukan evakuasi dengan tetap mempertimbangkan keselamatan WNI," kata Menlu Retno Marsudi, Kamis (20/4).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar