Mar 11th 2023, 23:07, by Tim kumparan, kumparanNEWS
Hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) memperlihatkan elektabilitas PAN mengalami peningkatan.
Pada survei nasional IPO yang digelar 1-7 Maret 2023, posisi PAN berada di urutan 7 besar dengan tingkat elektabilitas 5,0 persen. Kondisi ini meningkat dibandingkan hasil survei IPO pada Oktober 2022, partai yang dinakhodai Zulkifli Hasan itu berada di urutan 9 dengan elektabilitas 2,1 persen.
Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah menilai, tren terus naiknya elektabilitas PAN sebagai sesuatu yang menarik. Menurutnya, hal ini berkaitan dengan dorongan PAN agar Ganjar Pranowo menjadi Capres 2024.
"Kenaikan Elektabilitas PAN ini menarik, karena PAN termasuk partai yang mudah naik, juga turun. Kenaikan kali ini berdekatan dengan momentum di mana PAN menyuarakan Ganjar Pranowo sebagai Capres, bukan tidak mungkin situasi ini berdampak pada PAN," ujarnya dalam keterangan resminya, Sabtu (11/3).
Selain itu, Dedi menilai ada beberapa faktor lain yang turut mendongkrak elektabilitas PAN. Salah satunya karena posisi ketua umumnya, Zulkifli Hasan, sebagai Menteri Perdagangan yang saat ini memiliki kedekatan dengan Jokowi.
"Terlebih dalam beberapa waktu ini PAN juga sedang terendorse oleh Presiden Jokowi, mulai dari soal kinerja Kemendag yang dinilai membaik, juga kedekatan Presiden pada PAN. Ini pun bisa menjadi faktor alternatif mengapa PAN alami peningkatan elektabilitas," terang Dedi.
Jokowi disebut memuji PAN yang mulai mendekati Ganjar Pranowo untuk menggenjot suara di Jateng saat memberikan sambutan dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PAN di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (26/2).
Ganjar yang turut hadir dalam acara Rakornas tersebut juga disambut antusias para kader PAN, bahkan Zulkifli Hasan memuji Ganjar sebagai pemimpin yang bekerja keras dan mendedikasikan hidupnya digunakan untuk rakyat.
Berikut elektabilitas 10 besar partai politik versi survei IPO saat responden ditanya "Jika hari ini dilaksanakan pemilihan umum, partai politik apa yang akan Bapak/Ibu pilih?"
1. PDI Perjuangan (23,9%)
2. Partai Golkar (11,5%)
3. Partai Demokrat (10,1%)
4. Partai Gerindra (9,9%)
5. PKB (7,6%)
6. NasDem (7,2%)
7. PAN (5,0%)
8. PKS (4,9%)
9. Perindo (4,1%)
10. PPP (1,7%).
Sementara elektabilitas 14 partai politik kisaran 0,2 persen.
Survei tersebut dilakukan secara tatap muka dengan 1.200 responden. Pada tahap awal, IPO terlebih dulu menentukan sejumlah desa untuk menjadi sampel, pada setiap desa akan dipilih secara acak menggunakan random kish grid paper sejumlah 5 RT.
Pada setiap RT dipilih 2 keluarga, dan setiap keluarga akan dipilih 1 responden dengan pembagian laki-laki untuk kuesioner bernomor ganjil, perempuan untuk bernomor kuesioner genap, total responden laki-laki dan perempuan pada pembagian 50:50 persen.
Selanjutnya, pada tiap-tiap proses pemilihan selalu menggunakan alat bantu berupa lembar acak. Survei ini memiliki margin of error 2,5 persen dengan tingkat akurasi data 95 persen. Teknik pengambilan sampel menggunakan multistage random sampling (MRS) atau pengambilan sampel bertingkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar