Jan 7th 2023, 18:15, by Berita Terkini, Berita Terkini
Pernahkah kamu menangkap ikan di perairan? Sistem mata pencaharian ini termasuk kategori tertua di dunia. Manusia purba yang tinggal di tepi laut, sungai besar, dan danau telah memanfaatkan sumber alam ini untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Ketika manusia sudah mengenal cara bercocok tanam, menangkap ikan menjadi mata pencaharian tambahan. Namun, pada saat ini menangkap ikan dijadikan sebagai mata pencaharian yang utama, terutama bagi penduduk yang tinggal di tepi pantai. Salah satu cara untuk menangkap ikan yang banyak adalah obor untuk memikat ikat. Nah, artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai suar.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), suar adalah nyala api (suluh, pelita) untuk tanda (isyarat); obor atau suluh untuk memikat ikan; dan mercusuar. Istilah suar diambil dari salah satu kata dalam ilmu geografi, yaitu suar sebagai salah satu bentuk piroteknik yang menghasilkan cahaya yang sangat terang atau panas tinggi tanpa menghasilkan ledakan.
Dikutip dari buku Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA Kelas 1. 1A yang ditulis oleh Tim Grasindo (2005: 56), industri perikanan mempekerjakan lebih banyak orang daripada sekadar menangkap ikan. Terdapat kategori pekerjaan seperti orang yang membuat dan memperbaiki peralatan perikanan, mengolah, dan menjual ikan tangkapan. Sebagian besar ikan hasil tangkapan dunia berasal dari laut yang dalam, yang terlalu jauh dari darat bagi kapal untuk menangkap ikan dan kembali pada hari yang sama.
Kapal penangkap ikan laut dalam pasti lebih besar daripada kapal yang digunakan untuk menangkap ikan dekat pantai. Ikan ditangkap dengan salah satu jenis jala, yaitu jala pukat tahan, jala pukat tarik, dan jala pukat tangguk. Adapun jenis jala yang berbeda digunakan untuk ikan yang berbeda.
Obor untuk memikat ikat (suar) juga digunakan untuk membantu menangkap ikan. Demikian jawaban mengenai suar pada artikel ini, semoga informasi di atas bermanfaat! (CHL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar