Jan 9th 2023, 07:59, by Ema Fitriyani, kumparanBISNIS
Menteri BUMN Erick Thohir memberi sinyal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax. Alasannya, karena harga minyak mentah bergerak fluktuatif, meski saat ini di posisi melemah.
Erick menuturkan turunnya Pertamax belum lama ini menjadi Rp 12.800 per liter bukan menjadi jaminan harganya akan tetap atau terus menurun. Menurut dia, terbuka kemungkinan harga Pertamax meningkat lagi jika harga minyak mentah di dunia naik.
Kemarin, pemerintah, karena minyak dunia harganya turun, BBM yang sesuai dengan harga pasar seperti Pertamax kita turunkan. Namun kita juga harus waspada karena bukan tidak mungkin harga Pertamax bisa naik lagi, minggu depan atau bulan depan," tuturnya melalui keterangan resmi, Minggu (8/1).
Pemilik bisnis Mahaka Group ini mengatakan, dalam hal penetapan harga BBM, pemerintah akan membuka data setransparan mungkin. Jika harga minyak dunia turun, Pertamax akan turun. Namun, khusus untuk Pertalite masih disubsidi sekitar Rp 1.000, dan Solar sebesar Rp 6.500.
"Didorong pemerintah, Pertamina selama bulan Januari sampai Agustus 2022 membantu memberikan bantuan sebesar Rp 10 triliun. Itu kita lakukan. Artinya Pemerintah hadir jika rakyat memerlukan," tegas Erick.
Dalam kesempatan sama, Erick kembali melakukan operasi pasar sembako, kali ini di dilakukan di Pulau Nias, Sumatera Utara. Hal tersebut sebagai bentuk mitigasi terhadap risiko pemburukan harga kebutuhan pokok.
Dia menegaskan operasi pasar tersebut merupakan bentuk respons cepat BUMN agar harga sembako stabil dan tidak bergejolak naik.
"Operasi pasar Sembako terus kita dorong supaya harga kebutuhan pokok tidak bergejolak naik. Saya baru mendapatkan data bahwa harga pangan dunia naik 14 persen. Itu tertinggi sepanjang sejarah. Kita harus sama-sama mengintervensi dan mengatasi hal-hal seperti ini," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar