Jan 14th 2023, 20:46, by Nicha Muslimawati, kumparanBISNIS
Duta Besar Indonesia untuk China, Djauhari Oratmangun menyampaikan sejumlah capaian diplomasi Indonesia dan China. Salah satunya mengenai ekspor.
Sejak Januari-November 2022, kinerja ekspor Indonesia menurut pabean China sebesar USD 70,7 miliar. Angka ini naik 25,4 persen atau melampaui kinerja ekspor 2021 sebesar USD 56,4 miliar.
"Nilai total perdagangan ASEAN dan RRT di tahun 2022 adalah USD 889,2 miliar, sementara di tahun 2021 sebesar USD 788,4 miliar yang menunjukkan kenaikan sebesar 12,78 persen," ujar Djauhari dalam keterangannya, Sabtu (14/1).
Hingga November 2022, China juga menikmati surplus perdagangan dengan ASEAN di angka USD 146,01 miliar, naik 84,3 persen dibandingkan 2021 sebesar USD 79,3 miliar. Nilai ekspor China ke ASEAN di tahun 2022 sebesar USD 517,6 miliar juga mengalami kenaikan 19,30 persen dibandingkan 2021 sebesar USD 433,9 miliar.
Selain itu, nilai impor China dari ASEAN di tahun 2022 menunjukkan angka USD 371,6 miliar, sementara di tahun 2021 sebesar USD 354,6 miliar yang menunjukkan kenaikan 4,8 persen. Djauhari menekankan bahwa dalam dua tahun terakhir, ASEAN adalah partner dagang terbesar Tiongkok dan pula sebaliknya.
Meski demikian, investasi China di Indonesia senilai USD 3,2 miliar mengalami penurunan 33,33 persen dari tahun sebelumnya sebesar USD 4,8 miliar. Disusul investasi Hong Kong di Indonesia USD 4,6 miliar naik 31,4 persen dari tahun sebelumnya sebesar USD 3,5 miliar.
Pada Januari-September 2022, nilai investasi China di Indonesia tercatat USD 5,2 miliar, atau meningkat USD 126 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar USD 2,3 miliar disusul investasi Hong Kong di Indonesia sebesar USD 3,9 miliar atau meningkat 25 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 3,1 miliar.
Seiring pembukaan pariwisata, Dubes Djauhari menyampaikan, sejak Desember 2022, Indonesia telah mencabut Pembatasan Perlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) karena tingkat imunitas masyarakat Indonesia yang tinggi di angka sekitar 98,5 persen atas hasil survei sero per Juli 2022.
"Dengan angka vaksinasi tinggi di indeks 87,24 persen untuk dosis ke-1, 73,01 persen untuk dosis ke-2 dan 27,31 persen untuk dosis ke-3 atau total 448,525,478 dosis vaksin yang diberikan, Indonesia meyakini bahwa normalisasi pariwisata dapat tercapai," jelasnya.
Di tahun ini, Dubes Djauhari memproyeksi tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 4,5-5,3 persen dan di 2024 sebesar 4,7-5,5 persen. Indeks Harga Konsumsi atau inflasi juga menunjukkan tren menuju 3-1 persen di 2023 dan 2,5-1 persen di 2024, dengan keyakinan bahwa tingkat inflasi akan kembali normal di semester kedua tahun 2023.
Selain itu, proyeksi atas peningkatan ekonomi digital cenderung akan meningkat di tahun 2023 dan 2024 dengan nilai transaksi e-commerce sebesar Rp 572 triliun. Transaksi elektronik akan mencapai Rp 508 triliun rupiah dan transaksi bank digital akan mencapai Rp 67 triliun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar