Search This Blog

Wall Street Menguat, Investor Proyeksikan Kenaikan Suku Bunga

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Wall Street Menguat, Investor Proyeksikan Kenaikan Suku Bunga
Dec 26th 2022, 06:04, by Sinar Utami, kumparanBISNIS

Wall Street Menguat, Investor Proyeksikan Kenaikan Suku Bunga
New York Stock Exchange (NYSE) di Wall Street, New York City. Foto: Brendan McDermid/REUTERS

Indeks utama bursa Amerika Serikat (AS), Wall Street ditutup menguat, Jumat (23/12). Investor memproyeksikan inflasi terhadap kenaikan suku bunga dan kekhawatiran resesi, sementara saham energi melonjak karena harga minyak meningkat.

Dikutip dari Reuters, Senin (26/12), Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 176,44 poin, atau 0,53 persen, menjadi 33.203,93, S&P 500 (.SPX) naik 22,43 poin, atau 0,59 persen, menjadi 3.844,82 dan Nasdaq Composite (.IXIC) bertambah 21,74 poin, atau 0,21 persen, menjadi 10.497,86.

Indeks S&P dan Nasdaq melemah untuk minggu ketiga berturut-turut, dengan indeks acuan jatuh 0,2 persen dibandingkan dengan penurunan mingguan 1,9 persen untuk Nasdaq. Namun Dow naik 0,9 persen untuk kenaikan mingguan pertama dari tiga minggu terakhir.

Sebuah laporan Departemen Perdagangan menunjukkan belanja konsumen AS hampir tidak naik di November 2022, sementara tingkat inflasi semakin mengecil. Namun hal itu tidak cukup untuk mencegah bank sentral, Federal Reserve (The Fed) AS dari mendorong suku bunga ke tingkat yang lebih tinggi tahun depan.

Wall Street Menguat, Investor Proyeksikan Kenaikan Suku Bunga (1)
Ketua Dewan Cadangan Federal Jerome Powell berbicara pada konferensi pers setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal. Foto: AFP

Sementara itu, sebuah survei patokan menunjukkan konsumen AS mengharapkan tekanan harga menjadi moderat terutama di tahun depan, dengan prospek inflasi satu tahun turun ke level terendah dalam 18 bulan di bulan Desember.

Indeks Wall Street turun tajam pada hari Kamis setelah data yang direvisi menunjukkan ekonomi Amerika yang tangguh, memicu kekhawatiran bahwa The Fed dapat mempertahankan kenaikan suku bunga lebih lama dan akhirnya mendorong ekonomi ke dalam resesi.

Investor telah gelisah sejak minggu lalu karena Fed mengindikasikan bahwa mereka tetap berkomitmen untuk mencapai sasaran inflasi 2 persen dan memproyeksikan kenaikan suku bunga di atas 5 persen pada tahun 2023, yaitu tingkat suku bunga tertinggi sejak 2007.

Media files:
w1ktptn8d4ipqx8i8hbc.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar