Dec 31st 2022, 21:56, by Angga Sukmawijaya, kumparanBISNIS
PLN memastikan pasokan daya kelistrikan untuk kebutuhan malam tahun baru 2023 aman. Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, mengatakan siaga kelistrikan untuk menyambut tahun baru 2023 ini dimulai sejak 19 Desember 2022 hingga 4 Januari 2023.
"Pada saat Natal siaga kita fokus agar perayaan Natal bisa berjalan lancar oleh karena itu fokus kita di rumah-rumah ibadah agar pasokan listrik aman, tapi untuk malam ini fokusnya agar perayaan tahun baru 2023 lancar," kata Darmawan di PLN Unit Induk P2B, Gandul Depok, Sabtu (31/12) malam.
Darmawan menjelaskan, ketersediaan daya listrik selama tahun baru 2023 ini dalam kondisi cukup. Beban puncak listrik pada pergantian tahun baru 2023 diperkirakan 35,1 gigawatt, sementara daya mampu pasok nasional mencapai 46,9 gigawatt.
"Artinya dari sisi pasokan listrik PLN sangat mencukupi untuk meng-cover seluruh kegiatan masyarakat dengan cadangan operasi sebesar 11,8 gigawatt," ungkapnya.
Evaluasi Tahun Lalu
Tahun lalu, sempat terjadi ancaman pemadaman listrik akibat krisis batu bara. Darmawan mengatakan, untuk tahun ini dipastikan hal serupa tak akan terulang lagi. Pasokan batu bara tahun lalu bahkan kurang dari 7 hari operasi pembangkit (HOP).
"Alhamdulillah, tahun ini sangat mencukupi, rata-rata HOP-nya lebih dari 20 hari. Dan ini menjadi Hari Operasi Pembangkit (HOP) terbaik sepanjang sejarah," ungkapnya.
Pada Senin lalu, Darmawan mengecek langsung ke PLTGU Tambak Lorok Semarang, dia menjamin pasokan batu bara di sana sangat aman. Sementara untuk HOP PLTU Suralaya di Cilegon di atas 30 hari, HOP di PLTU Tanjung Jati di atas 22 hari.
Kemudian di Sumatera, PLTU Nagan Raya HOP-nya di atas 25 hari dan di Kalimantan PLTU Ketapang HOP-nya juga di atas 20 Hari. Kemudian juga pembangkit yang di kawasan timur Indonesia untuk inventori batu baranya bahkan di atas 90 hari operasi.
"Jadi pembangkit batu bara kami, kondisi ketersediaan batu baranya sangat aman," tegasnya.
Selain batu bara, Darmawan juga memastikan keamanan pasokan gas dan BBM untuk pembangkit listrik. Sebelumnya, Darmawan mengatakan PLN sempat kekurangan pasokan gas.
"Bisa kita sampaikan juga, dengan adanya ketersediaan batu bara yang sangat mencukupi dan juga ketersediaan gas yang sangat mencukupi, maka sistem pola operasi pembangkitan di tahun lalu pada saat menghadapi krisis dengan tahun ini sangat berbeda," kata dia.
Tahun ini, kata dia, penggunaan dari BBM sangat bisa diminimalisasi karena beban yang ada di pembangkit PLN sudah bisa ditanggung dengan pembangkit dari batu bara dan juga gas agar konsumsi BBM jauh bisa ditekan.
"Untuk itu, dalam hal ini kami menyampaikan, PLN dalam menghadapi persiapan Nataru ini bukan hanya mampu meningkatkan keandalannya tetapi juga mampu meningkatkan efisiensi dan mengurangi konsumsi dari BBM," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar