Search This Blog

Seruan Gus Yahya soal Polemik PBNU: Tetap Tenang, Pererat Silaturahmi

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Seruan Gus Yahya soal Polemik PBNU: Tetap Tenang, Pererat Silaturahmi
Dec 13th 2025, 14:07 by kumparanNEWS

Ketum PBNU, Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dalam konferensi pers di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (3/12/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Ketum PBNU, Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dalam konferensi pers di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (3/12/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyampaikan seruannya kepada seluruh Nahdliyin dan para pengurus NU di tingkat wilayah, merespons polemik internal yang terjadi di PBNU.

Ia minta agar mereka tetap tenang, tak buru-buru bereaksi terkait polemik yang terjadi.

"Saya mengimbau kepada seluruh jajaran pengurus di semua tingkatan—mulai dari Pengurus Wilayah (PW) hingga Pengurus Anak Ranting (PAR)—serta seluruh warga Nahdliyin di mana pun berada, untuk tetap tenang, menjaga persatuan, dan mempererat tali silaturahmi. Mari kita bersama-sama mendoakan agar dinamika ini dapat segera kita lalui dengan damai," kata Gus Yahya, Sabtu (13/12).

Gus Yahya juga memahami, adanya polemik yang menyebut pergantian posisi di pucuk pimpinan PBNU. Maka, untuk sementara ia minta pengurus wilayah tak mengindahkan instruksi yang keluar dari pihak yang mengatasnamakan Pejabat Ketua Umum PBNU.

"Saya juga meminta agar seluruh pengurus dan warga NU untuk sementara waktu tidak mengindahkan instruksi yang dikeluarkan oleh pihak yang mengatasnamakan Pejabat Ketua Umum PBNU, demi menghindari kebingungan dan menjaga keutuhan organisasi hingga tercapainya islah," ucap Gus Yahya.

Menurut Gus Yahya, Ketua Umum tak bisa diturunkan lewat mekanisme Rapat Pleno, yang digelar pada Selasa (9/12) di Hotel Sultan.

Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Mohammad Nuh membacakan pengumuman rapat pleno PBNU di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2025). Foto: Zamachsyari/kumparan
Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Mohammad Nuh membacakan pengumuman rapat pleno PBNU di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2025). Foto: Zamachsyari/kumparan

Dia menyebut, sesuai AD/ART, pemberhentian Ketua Umum hanya bisa dilakukan lewat Muktamar Luar Biasa.

"Mekanisme pemberhentian pimpinan di tengah masa jabatan hanya dapat dilakukan melalui forum tertinggi, yaitu Muktamar Luar Biasa (MLB), dan harus didasari oleh adanya pelanggaran berat yang terbukti," terangnya.

Rapat Pleno PBNU di Hotel Sultan

Pada Selasa (9/12), Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menetapkan Wakil Ketua Umum PBNU KH Zulfa Mustofa sebagai Penjabat (Pj) Ketua Umum PBNU melalui rapat pleno yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta Pusat.

Rapat tersebut dipimpin Rais Syuriyah PBNU Mohammad Nuh dan dihadiri jajaran pimpinan PBNU.

Mohammad Nuh menyampaikan, KH Zulfa Mustofa akan memimpin PBNU untuk sisa masa bakti kepengurusan saat ini. Ia akan menjalankan tugas-tugas Ketua Umum hingga digelarnya Muktamar Nahdlatul Ulama yang direncanakan berlangsung pada 2026.

Sebelumnya, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar membuka rapat pleno dan menegaskan bahwa forum ini merupakan bagian dari upaya menguatkan supremasi Syuriyah dalam struktur PBNU. Ia menyebut penguatan peran Syuriyah menjadi komitmen bersama agar fungsi dan kewenangannya berjalan sesuai khittah organisasi.

Media files:
01kbhr758bp6xfhggkmh7fbaqm.jpg image/jpeg,
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar