Search This Blog

Pram: Terra Drone Bangunan Lama yang Dibangun Jadi Gedung Tumbuh

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Pram: Terra Drone Bangunan Lama yang Dibangun Jadi Gedung Tumbuh
Dec 13th 2025, 14:14 by kumparanNEWS

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dalam High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) & Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Provinsi DKI Jakarta di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Kamis (4/12/2025). Foto: Amira Nada/kumparan
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dalam High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) & Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Provinsi DKI Jakarta di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Kamis (4/12/2025). Foto: Amira Nada/kumparan

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung angkat bicara perihal gedung Terra Drone di Jakarta Pusat, yang terbakar awal pekan ini. Dia menyebut bangunan itu sebagai 'gedung tumbuh'.

Pram kemudian menjelaskan apa maksud dari gedung tumbuh tersebut. Adapun kebakaran di sana menewaskan 22 orang.

"Jadi ada bangunan lama, tiba-tiba dibangun satu gedung yang tumbuh, yang berbeda dengan kiri-kanannya. Ketinggiannya enam tingkat," tutur Pram usai membuka Konferda V DPD Persatuan Alumni GMNI Jakarta Raya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Sabtu (13/12).

"Tetapi baik jalan ke atas, maupun ke bawah tidak diatur. Bahkan, di sepanjang jalan naik ke atas itu ditempatkan baterai untuk drone. Itulah yang menyebabkan kebakaran yang sangat dahsyat," lanjut dia.

Pramono menyebut, saat ini penanganan kasus tersebut telah dilakukan oleh pihak kepolisian. Ia juga memastikan Pemprov DKI Jakarta menanggung kebutuhan yang berkaitan dengan penguburan dan penanganan kesehatan korban.

Kondisi usai kebakaran gedung Terra Drone di Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (10/12/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
Kondisi usai kebakaran gedung Terra Drone di Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (10/12/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan

"Siapa pun yang berkaitan dengan penguburan dan penanganan kesehatannya menjadi tanggung jawab Pemerintah DKI Jakarta. Ada beberapa yang dikuburkan di daerahnya masing-masing, itu monggo," ucapnya.

Pramono pun memerintahkan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan (Citata), Dinas Bina Marga, serta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk memeriksa kembali kelayakan gedung-gedung di Jakarta.

"Hal yang berkaitan gedung-gedung, saya sudah memerintahkan kepada dinas terkait Citata, Bina Marga, PTSP, semuanya untuk memeriksa kembali," katanya.

Penyebab Kebakaran

Polres Metro Jakarta Pusat mengungkap penyebab utama terbakarnya gedung PT Terra Drone Indonesia adalah percikan api dari baterai lithium polymer yang rusak.

"Jadi dari keterangan saksi tersebut, bahwa baterai ukuran 30.000 mAh itu, dalam tumpukan—ada sekitar empat tumpukan—jatuh. Kemudian menurut keterangan saksi, dari sejak jatuh itu kemudian timbul percikan api. Di mana di tempat tersebut juga terdapat baterai-baterai lainnya," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, dalam jumpa pers, Jumat (12/12).

Ia mengatakan, baterai lithium yang rusak itu digabung bersama baterai lithium lain, sehingga percikan api dari baterai yang rusak menyambar baterai-baterai lain dan menimbulkan kebakaran.

"Selain baterai yang rusak, juga ada baterai-baterai yang sedang dan sebagainya. Kemudian menyambar, hingga akhirnya di lantai 1 itu seluruhnya terbakar. Khususnya di ruang inventory atau gudang mapping, tempat penyimpanan baterai drone lithium polymer," jelas Susatyo.

"Kemudian, faktor pemicu langsungnya adalah bahwa baterai LiPo (Lithium Polymer) yang rusak ini, yang ditumpuk tadi, di mana terdapat 6 sampai 7 baterai error atau baterai rusak, bercampur dengan baterai-baterai lainnya," katanya.

Media files:
01kbkkdzs8dztnc6491psmnhvk.jpg image/jpeg,
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar