Search This Blog

James Watson, Peraih Nobel dan Pionir DNA Wafat di Usia 97 Tahun

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
James Watson, Peraih Nobel dan Pionir DNA Wafat di Usia 97 Tahun
Nov 8th 2025, 08:44 by kumparanNEWS

Penemu bersama struktur heliks DNA dan pendiri Proyek Genom Manusia James Watson. Foto: Richard Carson/Reuters
Penemu bersama struktur heliks DNA dan pendiri Proyek Genom Manusia James Watson. Foto: Richard Carson/Reuters

Ilmuwan terkemuka dunia James Dewey Watson meninggal dunia di usia 97 tahun. Ia dikenal sebagai pemenang Nobel, dan salah satu tokoh yang mengusulkan struktur double helix pada DNA.

Dilansir AFP, Watson meninggal pada Kamis (6/11) di Long Island, New York. Hal tersebut disampaikan oleh Laboratorium Cold Spring Harbor, tempat di mana ia menghabiskan karirnya.

Watson adalah salah satu Ilmuwan yang paling dikisahkan, sebab penemuannya terkait double helix pada 1953. Akibat penemuan ini, ia memenangkan penghargaan Nobel dengan koleganya, Farncis Crick dan Maurice Wilkins pada 1962.

Penemuan Watson ini membuka gerbang baru dalam dunia biologis, bagaimana kita bisa mempelajari kode genetik dan proses sintesis protein.

Jalan itu ternyata bisa memberi perkembangan lebih jauh, seperti kemajuan revolusioner di bidang medis, forensik, dan genetika. Salah satunya adalah tes DNA untuk kasus-kasus kriminal, atau manipulasi DNA.

Sayangnya, reputasi Watson itu tercoreng karena sikapnya yang cenderung rasis dan fanatik.

Salah satu sikapnya yang menuai reaksi negatif adalah saat ia memberikan sebuah wawancara pada surat kabar di 2007. Saat itu, ia berbicara tentang 'masa depan Afrika yang suram'.

Ilustrasi DNA. Foto: Billion Photos/Shutterstock
Ilustrasi DNA. Foto: Billion Photos/Shutterstock

"Semua kebijakan kita didasarkan pada pandangan bahwa semua orang punya kemampuan yang sama, kecerdasan yang sama, padahal hampir semua ujian dan tes mengatakan hal itu tidak sepenuhnya benar," ucap Watson.

Watson sudah minta maaf atas hal tersebut. Tapi, ia dicopot dari jabatannya sebagai pemimpin laboratorium dan citranya tak pernah pulih lagi.

Sekilas James Watson

James Watson lahir pada 6 April 1928, di Illinois, Chicago.

Pada 1950, ia meraih gelar Ph.D di bidang zoologi dari Indiana University Bloomington. Lalu, ia meneruskan studinya ke sejumlah universitas ternama seperti Cambridge. di sana, ia bertemu Crick, yang jadi rekanannya dalam penemuan double helix DNA.

Nah, saat meneliti gambar sebuah DNA dengan citra X-Ray, keduanya meulai menguraikan double helix.

Percobaan pertama gagal. Tapi, pada percobaan kedua, gambar yang diberikan oleh Rosalind Franklin--salah satu rekanan peneliti, mereka menemukan cara membaca DNA dengan bentuk tangga berpilin atau double helix.

Gambar ini jadi ikon DNA sampai saat ini. Sebuah jalinan yang saling berpilin dan bergerak ke atas.

Ilustrasi sebuah sel dengan DNA. Foto: urfin/Shutterstock
Ilustrasi sebuah sel dengan DNA. Foto: urfin/Shutterstock

Pemodelan ini juga menunjukkan kemampuan molekul DNA yang bisa menduplikasi dirinya sendiri. Ini adalah jawaban fundamental dari bidang penelitian genetika.

Temuan ini lalu dipublikasikan lewat jurnal Inggris Nature pada 1953, dan menuai pujian.

Lalu, pada 1988 hingga 1992, Watson menjabat sebagai direktur Human Genome Project. Ia memetakan gen manusia, serta sistem kromosom.

Ia punya dua orang anak, yakni Rufus dan Duncan dari seorang istri, Elizabeth.

Media files:
01k9ghk1kx5jzwz1h4nwgsbnn4.jpg image/jpeg,
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar