Ilustrasi Para pendaki menaiki Gunung Everest Foto: Shutter Stock
Ivan Krasiukov, bocah berusia tujuh tahun asal Dubai, resmi diakui sebagai pendaki termuda di dunia yang berhasil menyelesaikan dua jalur trekking legendaris Himalaya, yakni Everest Base Camp dan Annapurna Circuit, hanya dalam waktu satu tahun.
Dilansir Times of India, prestasi luar biasa ini dikukuhkan oleh Official World Record (OWR) Europe, menempatkan Ivan sebagai simbol ketangguhan generasi muda dalam dunia petualangan dan wisata ekstrem.
Siswa kelas 2 di Bloom World Academy Dubai itu pertama kali menapaki jalur Everest Base Camp sepanjang 130 kilometer pada April 2024 saat berusia enam tahun. Dalam 12 hari perjalanan menuju ketinggian 5.364 meter, ia berhasil menaklukkan jalur yang bahkan kerap membuat pendaki dewasa menyerah.
Setahun kemudian, pada April 2025, ia kembali menantang batas dengan menyelesaikan Annapurna Circuit dan melewati Thorong La Pass di ketinggian 5.416 meter, salah satu jalur pendakian tertinggi yang dapat dilalui manusia.
Pemandangan gunung Himalaya setelah India dilockdown Foto: Twitter: MuhammadLila
"Ivan sempat kecewa setelah mencapai Everest Base Camp," kenang sang ayah, Dmitrii Krasiukov, sambil tertawa.
"Katanya, kami seharusnya pilih rute yang lebih panjang. Itu menunjukkan betapa besar semangatnya untuk menjelajah," lanjutnya.
Dari Dubai ke Puncak Dunia
Ilustrasi pendaki Gunung Everest. Foto: AFP
Keberhasilan Ivan bukan hanya soal rekor dunia, tapi juga membuka kembali wacana tentang potensi wisata petualangan ramah keluarga di Himalaya. Dalam dua ekspedisi tersebut, ia didampingi kedua orang tuanya, Alla dan Dmitrii, bersama pemandu lokal dan dua porter dari Nepal Hiking Team.
Perjalanan mereka menunjukkan bahwa trekking di Himalaya tidak hanya untuk pendaki profesional tetapi juga dapat menjadi pengalaman keluarga yang mendidik dan menginspirasi, jika dilakukan dengan persiapan matang dan pendampingan yang tepat.
Ivan bahkan menceritakan bahwa beberapa bagian perjalanan menjadi sangat menyenangkan saat sang pemandu memutar musik dari pengeras suara kecil.
"Kami berjalan seperti pahlawan dari film kartun," katanya.
Di tengah panasnya gurun Dubai, Ivan menjalani latihan fisik intensif hingga 12 kali seminggu mencakup latihan atletik, parkour, akrobatik, dan renang. Latihan ini menjadi bekal utama menghadapi suhu ekstrem dan jalur berbatu di pegunungan Nepal.
Gunung Kilimanjaro dan Elbrus
Pendaki Gunung Elbrus di Rusia Foto: Alena Ozerova/Shutterstock
Meski baru berusia tujuh tahun, Ivan sudah menatap tantangan berikutnya. Ia berencana akan ke Gunung Kilimanjaro di Tanzania dan Gunung Elbrus di Rusia. Kedua gunung tersebut termasuk puncak tertinggi di masing-masing benua, menjadikannya target ambisius bagi petualang muda yang sudah "mengecap" langit Himalaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar