Mensesneg Prasetyo Hadi usai rapat dengan Presiden Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Minggu (28/9/2025). Foto: Jonathan Devin/kumparan
Mensesneg, Prasetyo Hadi, mengungkapkan maksud Presiden Prabowo Subianto yang hendak menghilangkan budaya senioritas dalam lingkungan TNI.
Menurut Prasetyo, Prabowo ingin mengutamakan kompetensi prajurit ketimbang masalah senioritas.
"Sekarang sudah bahwa Bapak Presiden memang memberikan penekanan kepada seluruh jajaran TNI untuk mengutamakan kompetensi melebihi segalanya dibandingkan dengan masalah senioritas," kata Prasetyo usai perayaan HUT ke-80 TNI di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (5/10).
Prasetyo menjelaskan, hal tersebut saat ini juga sudah berjalan dan akan terus dilestarikan. Hal ini dilakukan dalam rangka menjaga profesionalitas TNI.
"Saya kira sudah. Sudah dijalankan dan pasti akan terus dijalankan. Karena kita memang betul-betul ingin profesionalitas dalam menjalankan tugas TNI," tuturnya.
Namun demikian, Prasetyo meminta agar hal ini tak menimbulkan benturan antara junior dan senior.
"Ini jangan juga dimaknai bahwa selalu yang senior kurang daripada yang junior. Tidak begitu maknanya. Jadi nanti jangan dibentur-benturkan antara senior dan junior," tuturnya.
Sebelumnya, Prabowo memerintahkan kepada Panglima TNI dan seluruh kepala staff angkatan untuk selalu menilai pemimpin-pemimpin yang ada di TNI.
"Panglima TNI dan kepala staf terus-menerus saya perintahkan menilai pemimpin-pemimpin yang ada di TNI. Prajurit kita berhak untuk menuntut kepemimpinan yang terbaik. Kepemimpinan yang terbaik," kata Prabowo dalam perayaan HUT TNI di Monas.
Prabowo pun kemudian mengizinkan Panglima TNI dan kepala staff angkatan untuk menyeleksi pemimpin tidak selalu berdasarkan senioritas.
"Saya memberi izin kepada Panglima TNI dan kepala staf dalam rangka seleksi kepemimpinan tidak perlu terlalu memperhitungkan senioritas, yang penting prestasi, pengabdian, cinta Tanah Air," ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar