Search This Blog

Kenapa Jendela Kamar Hotel Kebanyakan Tidak Bisa Dibuka? Ini Alasannya

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Kenapa Jendela Kamar Hotel Kebanyakan Tidak Bisa Dibuka? Ini Alasannya
Jun 9th 2025, 15:07 by kumparanTRAVEL

Ilustrasi kamar hotel. Foto: Shutterstock
Ilustrasi kamar hotel. Foto: Shutterstock

Saat menginap di hotel, traveler mungkin pernah ingin membuka jendela dengan harapan bisa menghirup udara segar dari luar. Sayangnya, jendela kamar hotel yang kamu inapi tersebut ternyata tidak bisa dibuka.

Ya, kamu tidak sendirian. Di banyak hotel, motel, dan penginapan lainnya di seluruh dunia, jendela kamar tamu memang sengaja disegel rapat. Ini alasannya!

Dilansir Mental Floss, meski berdasarkan survei sejak tahun 1990-an, banyak tamu hotel yang lebih memilih kamar dengan jendela yang bisa dibuka, kenyataannya hal ini masih sangat langka.

Ilustrasi menutup tirai kamar hotel. Foto: Quality Stock Arts/Shutterstock
Ilustrasi menutup tirai kamar hotel. Foto: Quality Stock Arts/Shutterstock

Alasan terbesar kenapa jendela kamar hotel tak bisa dibuka adalah untuk mengurangi risiko hukum yang ditimbulkan dari tamu itu sendiri.

Bayangkan jika jendela bisa dibuka di lantai 10—risiko tamu melompat keluar, karena masalah mental atau kecelakaan akibat mabuk menjadi sangat tinggi. Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan bagi pengelola hotel.

Contohnya, sebuah studi pada tahun 2008 yang dimuat di Social Science and Medicine menemukan bahwa pengunjung di Las Vegas memiliki risiko dua kali lebih tinggi untuk melakukan bunuh diri, dibandingkan dengan mereka yang bepergian ke tempat lain. Ini kemungkinan bukan karena kekalahan berjudi, tapi karena keinginan untuk berada jauh dari rumah saat dalam kondisi mental yang buruk.

Namun, bukan hanya soal niat bunuh diri—banyak juga tamu hotel yang minum alkohol saat liburan, yang bisa menyebabkan mereka kehilangan keseimbangan. Belum lagi anak-anak yang bisa saja tak sengaja terlalu dekat dengan jendela saat orang tua lengah. Semua ini bisa berakhir dalam tragedi dan tentunya membawa risiko gugatan hukum bagi pihak hotel.

Ilustrasi hotel dengan pemandangan terindah di dunia. Foto: ShotPrime Studio/Shutterstock
Ilustrasi hotel dengan pemandangan terindah di dunia. Foto: ShotPrime Studio/Shutterstock

Contoh nyatanya, pada tahun 2015, seorang pria di Los Angeles mengalami cedera serius setelah seorang wanita jatuh dari jendela lantai 11 dan menimpanya. Ia kemudian menggugat hotel tersebut, karena membiarkan jendela dapat dibuka.

Bahkan, kejadian serupa sudah terjadi sejak lama. Tahun 1945, seorang pria menggugat hotel di San Francisco setelah terkena kursi yang jatuh dari jendela hotel.

Selain itu, jika kamar berada di lantai bawah, ancaman bisa datang dari luar. Jendela yang bisa dibuka dapat memberi peluang masuk bagi pencuri, terutama jika tamu meninggalkan kamar dengan jendela terbuka.

Jadi bisa dimengerti, untuk alasan keselamatan dan keamanan, hotel memilih menyegel jendela rapat-rapat.

Efisiensi dan Biaya Operasional Hotel

Ilustrasi tamu hotel. Foto: fizkes/shutterstock
Ilustrasi tamu hotel. Foto: fizkes/shutterstock

Alasan lain kenapa hotel menyegel jendela rapat-rapat adalah karena operasional dan efisiensi. Hotel modern adalah ruang yang dikondisikan dengan sistem pendingin dan pemanas udara.

Jika tamu membuka jendela saat AC menyala, tentu akan membuat konsumsi energi meningkat drastis. Ingat, tamu tidak membayar tagihan listrik hotel secara langsung—jadi tidak semua akan berpikir untuk menutup jendela sebelum menyalakan AC.

Selain itu, jendela yang bisa dibuka membutuhkan perawatan lebih. Semakin banyak bagian yang bergerak, semakin tinggi kemungkinan kerusakannya. Jendela tetap (sealed window) lebih tahan lama, dan murah untuk dikelola dalam jangka panjang.

Apakah Semua Hotel Menyegel Jendela?

Kamar yang ditempati kumparan dilengkapi dengan jendela yang menawarkan city view Singapore flyer Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
Kamar yang ditempati kumparan dilengkapi dengan jendela yang menawarkan city view Singapore flyer Foto: Helinsa Rasputri/kumparan

Tidak semuanya. Beberapa hotel memang menyediakan window restrictors atau alat pembatas yang memungkinkan jendela dibuka hanya beberapa sentimeter saja—cukup untuk udara segar masuk, tapi tidak membahayakan keselamatan.

Ada juga hotel yang bersedia membuka jendela kamar jika kamu menandatangani surat pernyataan yang membebaskan mereka dari tanggung jawab. Seorang jurnalis dari Sydney Morning Herald, Tim Richards, pernah menulis tentang pengalamannya di Hong Kong saat pihak hotel membuka jendela, setelah ia menandatangani surat tersebut.

Kalau kamu benar-benar butuh udara segar, pilihan terbaik adalah memesan kamar yang memiliki pintu geser dan balkon. Selain bisa menghirup udara langsung, kamu juga mendapat bonus pemandangan!

Media files:
01g87ktxpyywxjsm7bsa96qeq3.jpg image/jpeg,
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar