MIND ID Resmi Jadi Pemegang Saham Terbesar PT Vale Indonesia Tbk Foto: Dok. Istimewa
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2025 PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menetapkan nilai dividen sebesar 60 persen dari laba bersih tahun buku 2024, sebesar USD 34,65 juta atau setara Rp 570 miliar.
Plt. CEO Vale Indonesia, Bernardus Irmanto, mengatakan dalam membagikan dividen tahun ini, Vale Indonesia menunjukkan komitmen terhadap penciptaan nilai yang berkelanjutan.
"Di tengah tantangan pasar, kami telah mengoptimalkan proyek-proyek investasi, meningkatkan efisiensi operasional. dan menjaga disiplin keuangan secara pruden. Upaya ini memungkinkan kami memberikan imbal hasil kepada pemegang saham tanpa mengorbankan strategi pertumbuhan jangka panjang dan komitmen keberlanjutan kami," jelasnya melalui keterangan resmi, Jumat (15/5).
Dengan mempertimbangkan efisiensi belanja modal untuk proyek pertambangan serta kondisi kas tahun berjalan, dan tanpa mengurangi komitmen atas penyelesaian proyek, RUPST Vale menyetujui pembagian dividen sebesar 60 persen dari laba bersih tahun buku 2024, atau setara dengan USD 34.656 ribu, kepada para pemegang saham.
Para pemegang saham yang tercatat pada 28 Mei 2025 berhak atas dividen sebesar USD 0,00329 per saham, yang akan dibayarkan pada 16 Juni 2025. Sisa laba bersih akan dicatat sebagai laba ditahan untuk mendukung pertumbuhan perseroan ke depan.
RUPST menyetujui Laporan Tahunan Perseroan tahun buku yang berakhir 31 Desember 2024, termasuk Laporan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan serta Laporan Pengawasan Dewan Komisaris. Para pemegang saham juga mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian yang telah diaudit.
Vale mencatatkan biaya pokok penjualan per ton nikel terendah dalam tiga tahun terakhir, yaitu sebesar USD 9.374, mempertahankan rekor nihil kecelakaan fatal (zero fatality), didukung oleh lebih dari 13,3 juta jam kerja aman di tiga proyek strategis, Indonesia Growth Project (IGP) Morowali, IGP Pomalaa, dan IGP Sorowako Limonite.
Power Plant PT Vale Indonesia (INCO) di Sorowako. Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
Memasuki tahun 2025, Vale juga berkomitmen untuk bertumbuh secara bertanggung jawab dan memberikan kontribusi nyata bagi visi hilirisasi industri nasional. Tambang Bahodopi telah memulai fase ramp-up, sementara pembangunan proyek Pomalaa terus berjalan sesuai rencana. Keduanya memperkuat peran Vale dalam rantai pasok nikel yang tangguh dan rendah karbon.
Angkat Komisaris Baru
RUPST juga menyetujui pengakhiran masa jabatan Febriany Eddy sebagai Presiden Direktur per 21 April 2025, dan menyetujui penunjukan Bapak Christopher McCleave sebagai Komisaris Perseroan yang efektif berlaku sejak penutupan RUPST hingga RUPST tahun 2028.
Dalam RUPST, para pemegang saham juga menyetujui pembayaran kompensasi tahun 2025 untuk anggota Dewan Komisaris dan menyetujui pendelegasian wewenang dari Rapat Umum Pemegang Saham kepada Dewan Komisaris untuk menentukan jumlah gaji Direksi dan remunerasi lainnya.
Berikut susunan direksi Vale Indonesia:
Wakil Presiden Direktur dan Chief Operation and Infrastructure Officer: Abu Ashar
Direktur dan Chief Human Capital Officer: Adriansyah Chaniago
Direktur dan Chief Sustainability & Corporate Affairs Officer: Bernardus Irmanto
Direktur dan Chief Financial Officer: Rizky Andhika Putra
Direktur dan Chief Project Officer: Muhammad Asril
Direktur dan Chief Strategy & Technical Officer: Luke Mahony
Tidak ada komentar:
Posting Komentar