Wakil Ketua DPR, Saan Mustopa, buka suara terkait peternak di Pasuruan, Jawa Timur, yang membuang susu hingga 500 ribu liter kerena ada pembatasan kuota dari pabrik pengolah susu.
Saan meminta pemerintah turun tangan untuk memprioritaskan susu lokal daripada mengimpor dari luar negeri. Menurutnya, produksi susu sapi di dalam negeri sebenarnya mencukupi.
"Kita berharap ya bahwa petani-petani atau peternak-peternak lokal yang terkait dengan terutama peternak sapi untuk susu, itu juga tetap mendapatkan prioritas perhatian dari pemerintah," kata Saan saat ditemui di Akademi Bela Negara Partai NasDem, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (9/11).
Saan menilai perlu ada perhatian khusus terkait pemenuhan kebutuhan susu dalam negeri tanpa bergantung pada impor. Ia tidak mau susu sapi dari peternak lokal tidak terserap.
"Jadi jangan sampai peternak-peternak kita itu susunya enggak laku, bahkan tidak bisa bersaing dengan yang impor. Jadi proteksi terhadap para peternak lokal itu menjadi penting," ujar Saan.
Saan juga mendorong pemerintah memberikan kebijakan proteksi kepada impor susu dan memprioritaskan pemenuhannya dari peternak susu lokal.
"Nanti sisanya kekurangan dari lokalnya berapa, baru nanti impornya berapa. Sehingga kesediaan susu secara nasional itu bisa terpenuhi. Jadi tetap memperhatikan dalam bentuk memproteksi peternak lokal itu harus menjadi komitmen keberpihakan dan kemauan pemerintah," tutur Saan.
Sebelumnya, peternak sekaligus pengepul susu sapi asal Pasuruan, Bayu Aji Handayanto, mengaku membuang hasil panen susu sapi sejak akhir September 2024 hingga sekarang.
"Totalnya sudah ada 500 ribu liter yang terbuang (mulai akhir September 2024 hingga sekarang)," ujar Bayu kepada kumparan, Kamis (7/11).
Bayu menceritakan, mulanya pada bulan September 2024, pabrik pengolahan susu meminta untuk mengurangi kuota dengan alasan perbaikan mesin dalam sepekan. Namun, pembatasan kuota itu berlanjut di minggu selanjutnya dengan alasan daya beli masyarakat turun.
Kejanggalan Bayu pun muncul. Hal ini, kata dia, susu dalam negeri selama ini hanya mampu 20 persen untuk memenuhi kebutuhan susu masyarakat. Setelah ditelisik, ternyata pabrik-pabrik pengolahan susu beralih ke susu impor.
Terjadi Juga di Boyolali
Ratusan peternak sapi perah, peloper, hingga pengepul susu sapi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, menggelar aksi membuang susu buat mandi di Tugu Patung Susu Tumpah Kota Boyolali, Sabtu (9/11).
Aksi tersebut sebagai bentuk protes mereka lantaran banyaknya susu yang ditolak masuk industri pengolahan susu (IPS) dengan dalih adanya pembatasan masuk susu mentah ke pabrik.
Koordinator Aksi, Sriyono Bonggol, mengatakan total ada 50 ribu liter susu yang dibuang untuk mandi dalam aksi solidaritas untuk para peternak ini. Tak hanya membuangnya, susu juga dibagikan gratis kepada warga pengguna jalan.
"Total ada 50 ribu liter susu yang dibuang dalam aksi solidaritas ini. Jika di rupiahkan, uang yang dibuang dalam aksi ini mencapai Rp 400 juta," ujar Sriyono, Sabtu (9/11).
Ia mengatakan susu yang dibuang tersebut berasal dari 20 ribu peternak itu juga dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPS) Winong, Boyolali. Sesampainya di lokasi pembuangan, ribuan liter susu dalam drum dituangkan begitu saja dari atas bak mobil pikap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar